Tribratanews.polri.go.id - Pontianak. Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Irjen Pol. Pipit Rismanto, S.I.K., M.H., didampingi Wakapolda Kalimantan Barat Brigjen Pol. Roma Hutajulu, S.I.K., M.Si., beserta pejabat Operasi Mantap Brata (OMB) Kapuas 2024 Polda Kalimantan Barat, melaksanakan kegiatan Tactical Floor Game (TFG) atau Geladi Posko dalam rangka menghadapi perubahan situasi kamtibmas saat pelaksanaan pemungutan suara dan pasca pemungutan suara pemilu 2024 di Graha Khatulistiwa. Selasa (13/02/2024).
Kegiatan tersebut juga dipantau langsung oleh Tim Pamatwil Mabes Polri yang dipimpin oleh Karobankum Divkum Polri Brigjen Pol Veris Septiansyah, S.I.K., M.Si., M.H. yang telah berada di pontianak sejak selasa pagi (13/2/2024).
Kapolda Kalbar Irjen Pol. Pipit Rismanto, S.I.K.,M.H., dalam arahannya menyampaikan bahwa geladi posko yang dilaksanakan tersebut sebagai upaya kesiapan Polda Kalbar dan jajaran Polres/Polresta dalam menghadapi eskalasi situasi kamtibmas baik saat pemungutan suara hingga pasca pemungutan suara nantinya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Teken Perpres Baru, Direktorat di Bareskrim Bertambah Satu
“Saya harapkan seluruh jajaran bisa melaksanakan kegiatan ini dengan serius, agar memahami akan tugas pokok masing-masing satuan tugas baik Polda maupun jajaran polres-polres,” tutur Kapolda Kalbar.
Kapolda Kalbar juga menekankan bahwa Polres jajaran dan Polresta diharapkan bisa mengelola perkuatan secara optimal, sehingga pergeseran pasukan benar-benar efektif dan efisien.
“Pasukan kita sudah siap siaga, namun saya harapkan agar jajaran Polres dan Polresta tetap mengoptimalkan kekuatan yang saat ini sudah berada di wilayah-wilayah, pergeseran pasukan cadangan memang akan diberikan namun tetap harus dioptimalkan dulu personel Polres maupun BKO yang ada di sana”, jelas Irjen Pol. Pipit Rismanto.
Kapolda Kalbar menambahkan bahwa para Kapolres dan Kapolresta jangan sampai under estimate, pimpinan-pimpinan di lapangan juga dipesankan agar tidak panik dalam menghadapi situasi kamtibmas, untuk itu harus dipersiapkan perkiraan-perkiraan atau prediksi ancaman kamtibmas.
“Jadi pemimpin jangan under estimate, lebih baik kecele daripada kecolongan, jadi pemimpin lapangan juga jangan takut-takut untuk mengambil keputusan agar anggota di lapangan juga tidak ragu-ragu, kita harus siap dengan perhitungan kekuatan berdasarkan ancaman yang dimungkinkan akan terjadi, kekuatan personel dan peralatan harus berimbang dengan ancaman yang dihadapi," tegas Kapolda Kalbar.
Kapolda Kalbar berpesan bahwa saat-saat seperti ini sebagai pemimpin harus berani menghadapi permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat supaya tahu apa yang diinginkan oleh masyarakat.
“Kita harus hadapi langsung permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, khususnya yang disampaikan dalam kegiatan penyampaian pendapat dimuka umum, apabila bertemu dengan kelompok masyarakat yang berkerumun agar kita mendekat dan ajak berkomunikasi dengan baik, tanyakan sebenarnya ada permasalahan apa di masyarakat, dengan komunikasi yang baik saya yakin semua permasalahan bisa cepat diatasi”, sesuai dengan prinsip kerja saya sejak dari awal jadi Kapolda Kalbar yaitu prinsip kerja responsif, partnership dan solutif,” tutup Kapolda Kalbar.
(mz/pr/nm)