Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Divisi Humas Polri menggandeng pegiat media sosial untuk bersama-sama memberantas berita bohong (hoaks) dan disinformasi. Tak dipungkiri, kedua hal itu akan semakin banyak beredar di media sosial jelang Pemilu 2023.
Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Gatot Repli Handoko, menerangkan bahwa Polri tak bisa bergerak sendiri menghadapi tantangan penyebaran hoaks dan disinformasi. Oleh karenanya, menangkal hoaks dan memberikan literasi kepada masyarakat harus sama-sama dilakukan antara Polri dengan pegiat media sosial.
Baca juga : Hoax! Video Jakarta Hancur Menelan Banyak Korban Jiwa
“Pori membutuhkan kerja sama dan partisipasi seluruh Pegiat Media Digital (Polri & Non Polri) dalam menjaga Kedamaian di ruang digital baik menjelang, selama, dan pascapemilu
2024. Dalam penanganan Disinformasi terutama dalam mengantisipasi maraknya hoaks guna mencegah polarisasi di masyarakat,” ujar Karo Multi Media, Selasa (14/3/23).
Lebih lanjut Karo Multi Media menjelaskan, media digital harus dipenuhi dengan konten-konten positif yang bersifat edukatif dan informatif sesuai dengan genre masing-masing Platform Media Sosial (FB, Twitter, Youtube, TikTok, Instagram, Hello dan Snack Video) sesuai dengan Isu-isu terkini, terutama isu bersifat Nasional. Pegiat media sosial pun harus menjadi pelopor pengelola media digital dilingkungannya masing-masing, serta ajak masyarakat sekitar untuk aware dalam menjaga kedamaian ruang digital.
“Apabila menemukan konten yang diprediksi akan membuat gaduh dalam masyarakat terkait isu sara dan polarisasi, silakan untuk melakukan pelaporan,” ungkap Karo Multi Media.
(ay/af/hn/um)