BNPT Sebut Ada Perubahan Pola Pergerakan Terorisme di Indonesia

13 July 2023 - 10:45 WIB
Foto: RRI

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan, terjadi perubahan pola pergerakan sel terorisme dan penurunan serangan di Indonesia. Hal tersebut karena masifnya penindakan aparat kepolisian.

“Sel-sel terorisme berubah pola gerakannya, dari hard jadi soft approach, di atas permukaan mereka menggunakan jubah agama. Di bawah permukaan mereka melakukan gerakan ideologis secara masif dan terstruktur,” ujar Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel Rycko dalam keterangan persnya, Kamis (13/7/23).

Komjen Pol. Rycko mengatakan, fenomena penurunan serangan teror oleh teroris dari 2018-2022 di Indonesia, seperti teori gunung es. Kelompok teroris tersebut, tidak lagi secara blak-blakan menunjukkan eksistensinya melalui serangan fisik.

"(Teroris) melalui pendekatan lunak. Dibungkus dengan narasi dan simbol keagamaan," ucap Komjen Pol. Rycko

Baca Juga:  Sambutan Kepala BNPT di Bedah Buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia'

Banyak masyarakat yang terhasut dengan narasi keagamaan teroris tersebut. Yang mengejutkan, secara sadar masyarakat setuju melakukan kekerasan atas nama agama.

"Tidak ada agama satu pun yang mengajarkan tentang kekerasan. Yang tidak bisa menerima perbedaan,” ujar Komjen Pol. Rycko.

Maka itu, menurut Komjen Pol. Rycko, kerja sama stakeholder terkait merupakan kunci memutus mata rantai radikalisme dan terorisme. Seluruh unsur di negeri ini harus terlibat dalam pencegahan.

"Dalam menghadapi masalah atau fenomena sosial seperti ini, kami tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Multi-stakeholder collaboration is a must, semua berkolaborasi,” jelas Komjen Pol. Rycko.

(ndt/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment