Sambutan Kepala BNPT di Bedah Buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia'

12 July 2023 - 17:00 WIB
Foto: Instagram Divisi Humas Polri

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel mengapresiasi Irjen Pol. Dedi Prasetyo yang meluncurkan buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia' pada Rabu (12/7/23).

Komjen Pol. Rycko menilai, buku ini menunjukkan kepedulian dan kontribusi positif untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa terorisme adalah kejahatan yang dapat memecah belah NKRI.

"Bibitnya berasal dari tindakan intoleran, radikal, ekstremisme. Ini adalah kejahatan serius dan dapat memecah belah NKRI. Kenapa? Karena intoleran tidak bisa menerima perbedaan, sedangkan Indonesia dibangun dari berbagai perbedaan-perbedaan kebangsaan, perbedaan fitrah manusia di bumi," ujar Komjen Pol. Rycko saat memberi sambutan dalam acara bedah buku, Rabu (12/7/23).

Mengutip Survei GTI 2022 dan 2023, Komjen Pol. Rycko menyebut, Indonesia berada di peringkat ke-24 dari 163 negara di dunia yang paling terdampak terorisme. Sementara di 2020, Indonesia berada di urutan 37.

Baca Juga: Kapolri Gerak Cepat Selamatkan Ibu 2 Anak yang Dijadikan PSK di Dubai

Komjen Pol. Rycko menjelaskan, hal itu disebabkan karena kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dimasukkan ke dalam kategori teror. Indikatornya, serangan atau insiden, korban luka dan meninggal, sandera, kerusakan properti, dan dampak ekonomi yang ditimbulkan.

"Kita tidak bisa menanggulangi terorisme sendiri. Terdapat 81 organisasi masyarakat sipil dan sejumlah mitra pembangunan internasional yang ikut terlibat dalam pencegahan-kotra radikalisasi di tingkat nasional, regional, dan global," jelas Komjen Pol. Rycko.

Oleh karena itu, membangun kesadaran publik penting dilakukan. Salah satunya melalui buku 'Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia' ini. 

"Sekali lagi, apresiasi. Dan saya mengajak penulis lain untuk melakukan kajian terhadap terorisme dari sudut pandang berbeda." tutup Komjen Pol. Rycko.

(ndt/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment