Yuk! Mengenal Filosofi dan Keunikan Pakaian Adat Betawi

13 December 2022 - 13:29 WIB
Foto : orami.co.id

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pakaian adat bisa jadi identitas bangsa, karena setiap pakaian adat memiliki filosofi masing-masing sesuai nilai budaya daerahnya. Termasuk filosofi pakaian adat Betawi yang mencerminkan budaya masyarakat Jakarta. Seperti dilansir dari buku.kompas.com, Selasa (13/12/22), berikut ini filosofi pakaian adat Betawi dan berbagai keunikannya:

1. Kebaya Encim atau Kerancang

Salah satu pakaian adat Betawi yang sering dipakai oleh para wanita Betawi. Kebaya encim adalah bagian depan yang meruncing atau desainnya yang mengerucut. Kebaya Encim dipadukan dengan sarung berbagai pola. Mulai dari pola karangan bunga, rebung, karangan bunga, tumbak atau belah ketupat dan dilengkapi dengan saputangan pagi dan sore (saputangan panjang yang disampirkan di pinggang). Filosofi pakaian adat Betawi ini adalah keindahan, kedewasaan, kecantikan, keceriaan, kearifan dan mengikuti aturan. Selain itu juga, jadi petunjuk dari para leluhur.

2. Pakaian Sadaria

Pakaiam ini sering digunakan oleh masyarakat Betawi dipadukan dengan kebaya encim untuk perempuan. Baju Sadaria atau Sadariah atau juga Sadarie ini berbentuk baju koko atau baju full berkerah Shanghai (kerah tertutup). Biasanya pakaian ini berwarna putih dan berlengan panjang. Dua pilihan celana dipadukan dengan kemeja Sadaria. Yakni celana yang terbuat dari kain berwarna gelap atau celana dengan motif batik yang terbuat dari parang atau lereng. Pakaian ini tidak memiliki filosofi tertentu. Hanya pakaian ini yang menunjukkan pemakainya rendah hati, dinamis, lemah lembut dan berwibawa.

Baca Juga: Inilah Makanan Teraneh dan Terunik di Dunia

3. Pangsi Betawi

Sering kali jawara Betawi menggunakan pakaian adat ini yang menunjukan mereka yang sebenarnya adalah pejuang. Satu set pakaian terdiri dari baju tikim dan celana pangsi. Namun belakangan ini pakaian adat ini memang lebih dikenal dengan baju pangsi. Busana Pangsi Betawi terdiri dari beberapa warna yang memiliki arti tersendiri. Busana pangsi berwarna putih atau krem ​​biasanya dikenakan oleh para ahli pencak silat yang juga pemuka agama. Penjahat biasanya memakai pakaian Pangsi hitam. Baju pangsi merah dikenakan oleh seseorang yang memiliki kemampuan silat dan ilmu agama yang tinggi, sehingga kemampuannya tidak diragukan lagi. Intinya, meskipun kamu sudah menjadi orang hebat, kamu harus bisa menjaga sikap.

4. Pakaian Pengantin Beta

Merupakan perpaduan budaya Arab, Cina, India, dan Eropa, sehingga tak heran jika busana adat Betawi ini memiliki desain yang sangat unik. Busana pengantin untuk pria disebut Dandanan Care Haji. Gaun pengantin wanita tersebut kini bernama Care None pengantin cine. Kostum ini terdiri dari gaun panjang berwarna-warni dan hiasan kepala berbentuk turban. Warna sorban cocok dengan pakaiannya dan dihiasi dengan payet cerah. Di sisi kiri depan terdapat pita bunga melati yang menjuntai hingga ke bahu. Ada banyak jenis gaun pengantin, mulai dari atasan, bawahan, mahkota hingga perhiasan.

5. Busana Bangsawan Ujung Serong 

Umumnya, pakaian adat betawi ini hanya digunakan oleh laki-laki bangsawan atau demang. Mengenakan celana yang serasi dengan jaket tertutup di bawahnya. Busana ini lebih sering digunakan pada acara formal seperti pernikahan, rapat dan acara pemerintahan.

(bg/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment