Tribratanews.polri.go.id - Lembah Harau merupakan cagar alam di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau saat ini berstatus taman wisata dengan luas 27,5 hektare, berada di kawasan cagar alam dengan luas 298 hektare.
Dari cerita masyarakat setempat, nama Harau diyakini berasal dari kata parau atau serak. Konon, dinamakan harau karena dulu penduduk di atas Bukit Jambu kerap menghadapi banjir dan longsor. Ketika terjadi banjir, mereka histeris dan berteriak-teriak hingga suara menjadi parau, dilansir dari olret.viva.co.id
Sementara itu, berdasarkan survei tim geologi pada tahun 1980, ditemukan bahwa lembah ini memiliki batuan dasar laut yaitu breksi dan konglomerat. Penelitian ini membuktikan kebenaran legenda masyarakat bahwa dulu tempat itu merupakan lautan.
Lembah Harau dikelilingi oleh tebing cadas yang curam berwarna kemerah-merahan. Keindahannya pun kerap disamakan dengan lembah di Taman Nasional Yosemite, California.
Di lembah ini terdapat 6 air terjun alam yang dikelola oleh pemerintah. Jika kamu datang dari arah Payakumbuh, air terjun pertama yang akan kamu temui adalah Sarasah Jambu. Kemudian air terjun Akar Berayun di dekat tempat parkir yang memiliki tinggi 200 meter.
Di sini terdapat tiga kawasan yaitu Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Resort Akar Barayun mempunyai keindahan air terjun dan kolam renang yang asri serta mempunyai tebing batu yang terjal, cocok untuk olahraga panjat tebing. Di sini juga terdapat homestay dengan fasilitas lengkap.
Di lembah ini terdapat sebuah air terjun bernama Sarasah Bunta yang dibuka sejak tanggal 14 Agustus 1926. Istimewanya, aliran air terjun terlihat beruntai ketika terkena sinar matahari.
Baca Juga: Pulau Mandeh Sumatera Barat, Destinasi Laut Yang Mempesona Raja Ampat-nya Sumatera Barat
Ada juga Sarasah Aie Luluih yang airnya mengaliri dinding batu dan memenuhi kolam alami yang asri. Jika membasuh muka di sini, diyakini pengunjung akan awet muda. Sementara itu, ada air terjun lain yang kerap disinggahi sepasang burung murai yang mandi di siang hari sehingga dinamakan air terjun Sarasah Murai.
Selain menikmati keindahan air terjun dan hijaunya lembah, coba juga aktivitas trekking melalui jalan setapak yang menanjak di sisi tebing. Perjalanan trekking ini memakan waktu antara 1 hingga 1,5 jam.
Trekking biasanya sepaket dengan wisata yang ditawarkan oleh penginapan di sekitar lembah Harau. Jika beruntung, di kawasan hutan kamu bisa menjumpai hewan liar seperti monyet ekor panjang, landak, tapir, kambing, hutan, hingga harimau Sumatera.
Lembah Harau juga merupakan surga bagi pemanjat karena mempunyai 300 lokasi panjat tebing dengan pemandangan indah yang memanjakan mata. Di sini terdapat tebing curam mencapai 90 derajat dengan ketinggian mencapai 200 sampai 400 meter.
Selain berpetualang, kamu bisa menikmati taman wisata dengan berbagai daya tarik seperti tempat bermain, arena olahraga, taman satwa, dan berbagai spot foto yang menarik.
Lokasi Lembah Harau berjarak sekitar 1,5 jam dari Bukittinggi. Tepatnya tidak jauh dari Kantor Bupati Lima Puluh Kota dan Pasar Tradisional Sari Lamak. Untuk menuju ke sana, kamu bisa mengambil rute Padang-Payakumbuh, kemudian masuk ke Kabupaten Lima Puluh Kota.
Jika tidak membawa kendaraan sendiri, kamu bisa menyewa sepeda motor atau minivan. Karena merupakan tempat wisata alam, harga tiket masuknya cukup murah. Per orang dikenakan tarif Rp10.000 di luar karcis parkir dan toilet di kawasan wisata ini.
(ri/hn/nm)