Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Beredar postingan di media sosial Twitter dengan klaim, sebuah penelitian di Eropa telah menemukan vaksin Covid-19 yang dapat menyebabkan kerusakan otak jangka panjang. Faktanya, dilansir dari usatoday.com, Selasa (30/5/23), mengklaim penelitian tersebut adalah salah dan merupakan informasi palsu.
Baca Juga: Pasutri di Bangka Barat Ditangkap saat Hendak Transaksi Narkoba
Artikel tersebut keliru dalam melaporkan sebuah penelitian di Jerman yang diterbitkan pada April 2023. Studi meneliti kemungkinan efek infeksi virus Covid-19 pada otak, bukan efek dari vaksin Covid-19.
Dilansir dari biorxiv.org., judul asli dari laporan penelitian resmi tersebut adalah "Akumulasi Protein Lonjakan SARS-CoV-2 di Sumbu Tengkorak-Meninges-Otak: Implikasi Potensial untuk Komplikasi Neurologis Jangka Panjang pasca-COVID-19".
(as/hn/um)