Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Training of Trainer (ToT) bagi calon pengajar mata pelajaran koding dan kecerdasan artifisial (AI) untuk guru jenjang pendidikan dasar dan menengah yang akan mengampu kedua mata pelajaran tersebut.
Direktur Guru Pendidikan Dasar Rachmadi Widiharto menyampaikan pelatihan itu bertujuan untuk menyiapkan para calon pengajar yang akan melatih puluhan ribu guru di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini bertujuan membekali calon pengajar di daerah dengan keterampilan teknologi dan strategi kolaboratif agar menjadi fasilitator yang kompeten dan andal,” ujar Direktur Rachmadi, Jumat (16/5/2025).
Peserta ToT berasal dari kalangan akademisi, guru, dan praktisi. Mereka tidak hanya menerima pelatihan teknis, tapi juga mengalami proses belajar aktif berbasis kebutuhan orang dewasa (andragogi).
“Pembelajaran dalam ToT ini menerapkan metode problem-based learning, project-based learning, hingga simulasi mengajar. Peserta bukan hanya belajar teori, tapi langsung mempraktikkan strategi mengajar koding dan kecerdasan artifisial,” jelasnya.
Ia menjelaskan setiap sesi diakhiri dengan refleksi mendalam untuk mengaitkan teori dengan praktik lapangan.
“Refleksi ini penting agar peserta betul-betul siap membawa perubahan di kelas masing-masing,” imbuh Direktur Rachmadi.
Ia menambahkan pelatihan hari itu nantinya akan menjangkau setidaknya 59.546 guru dari sekolah sasaran pada tahun 2025 yang tersebar di seluruh wilayah provinsi di Indonesia.
“Kami tidak berjalan sendiri. Dalam pelatihan ini, kami berkolaborasi dengan 90 Lembaga Penyelenggara Diklat yang telah diseleksi ketat untuk memastikan kualitas pelaksanaan,” kata Direktur Rachmadi.
Kegiatan pelatihan ToT itu merupakan bagian dari langkah strategis pihaknya dalam mempercepat transformasi pendidikan digital yang inklusif, etis, dan bertanggung jawab.
Oleh karena itu, Direktur Rachmadi juga menyatakan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan sekolah agar digitalisasi pendidikan berjalan efektif dan merata.
Ia pun menyoroti peluncuran Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai tonggak awal transformasi.
“Tanpa lompatan besar, kita tidak akan sampai ke Indonesia Emas 2045. Salah satu lompatan itu adalah memperkenalkan koding dan kecerdasan artifisial sejak dini,” tutup Direktur Rachmadi.
(ndt/hn/rs)