Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pemerintah mengungkap alasan Presiden Joko Widodo memilih Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, untuk menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 pada 9 hingga 11 Mei mendatang.
"Mengapa kali ini Labuan Bajo dipilih oleh bapak presiden juga ada alasannya," ungkap Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Johnny G Plate, dalam konferensi pers di Hotel Jayakarta, Labuan Bajo, seperti dilansir dar cnnindonesia Rabu (3/5/23).
Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Ni Wayan Giri Adnyani, kemudian menerangkan Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi super prioritas yang sedang dikembangkan pemerintah.
Baca Juga: Arus Mudik-Balik Lancar, Korlantas Polri: Lancarnya Mudik 2023 adalah Keberhasilan Bersama
"Dengan event ini, kita berharap Indonesia, tak hanya Bali yang dimiliki, tapi masih banyak destinasi berkualitas dari luar Bali, salah satunya Labuan Bajo," jelas Ni Wayan Giri Adnyani.
Kepala Staf Kepresidenan Indonesia (KSP) Moeldoko juga mengaku tak khawatir akan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Ia mengatakan pengalaman Indonesia menjadi tuan rumah G20 bisa menjadi referensi untuk pertemuan blok Asia Tenggara ini.
"Waktu G20 kemarin, sudah kami pikirkan secara detail dan alhamdulillah bisa berjalan dengan baik. Kami punya pengalaman di G20. Kalaupun crowded dan krusial, tapi bisa diatasi dengan cepat," pungkas Moeldoko.
Di akhir KTT, Indonesia menyerahkan kepresidenan G20 ke India. Tahun ini, Indonesia menjadi ketua ASEAN. Dengan demikian, Indonesia otomatis menjadi tuan rumah KTT ASEAN. Setelah itu, KTT ASEAN+ Plus ke-43 akan digelar di Jakarta pada September mendatang.
(rz/hn/um)