Pabrik Oli Palsu Digrebek, Polda Jateng Beri Tips Agar Konsumen Tak Terjebak

21 October 2022 - 12:39 WIB
Foto : (Dok. Bidhumas Polda Jateng)

Tribratanews.polri.go.id - Semarang. Pasca pengungkapan kasus pemalsuan oli sepeda motor, Polda Jateng meminta masyarakat berhati-hati dan jeli dalam membeli produk. Untuk menghindari penipuan, diminta membeli di agen resmi. Karena, dampaknya amat merugikan masyarakat selaku konsumen. Motor yang menggunakan oli palsu tersebut bisa mengalami over heat sampai kerusakan mesin.

“Karena bahan yang digunakan tidak sesuai peruntukannya. Maka, masyarakat diminta agar berhati-hati dalam membeli produk oli,” terang Kabidhumas Polda Jateng, Kombes. Pol. M Iqbal Alqudusy, dikutip dari jateng.inews.id, Kamis (19/10/22).

Baca juga : Polda Jateng Ungkap Tiga Pabrik Oli Palsu Beromzet Puluhan Miliar

Sementara itu, Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng AKBP Rosyid Hartanto membeberkan sejumlah ciri yang membedakan oli motor asli dengan yang palsu. Untuk yang asli kemasan botolnya lebih rapi, sekatnya lebih rapi dibanding kemasan yang palsu. Perbedaan juga tampak pada warna cairan oli di dalam kemasan. Oli asli mempunyai warna yang lebih terang saat diterawang melalui cahaya.

“Untuk oli palsu, plastik kemasannya tidak solid dan tidak rapi. Sementara untuk warna cairan oli, yang palsu lebih pekat dan keruh,” jelas AKBP Rosyid.

AKBP Rosyid mengungkapkan, secara umum botol kemasan tidak ada perbedaan, dan sama-sama terdapat hologram. Namun pada produk asli, pada hologram tanda air khusus yang akan terdeteksi pada mesin khusus. Sedangkan yang palsu tidak ada tanda airnya. Namun, ini sulit dibedakan (tanpa menggunakan mesin khusus).

“Jadi fokusnya pada tutup botol dan sekat, kalau tidak rapi ada kemungkinan itu palsu,” tegas Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng tersebut.

Khusus oli merk Yamalube, tambah AKBP Rosyid, perbedaan utama yang terdapat pada tutup botolnya. Oli Yamalube yang asli menggunakan tutup botol berwarna hitam, sedangkan yang palsu tutupnya warna emas. Selain itu, pencetakan nomor seri pada kemasan juga terdapat perbedaan. Pada produk palsu penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi. Untuk yang asli stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar.

“Selain perbedaan pada kemasan, perbedaan cairan oli yang terdapat didalam botol kemasan tersebut. Untuk mengetahuinya, oli harus dituang dahulu sehingga ditemukan perbedaannya. Oli palsu bahan pembuat oli menggunakan parafin cair yang dicampur menggunakan bahan pewarna yang berbeda sehingga menyerupai oli merk AHM dan Yamalube. Warna yang dihasilkan keduanya berbeda, oli Yamalube berwarna agak kehijauan dan oli AHM berwarna kekuningan,” ungkap AKBP Rosyid.

(bg/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment