Kesetaraan Gender Harus Dimulai Dari Lingkupan Keluarga

8 June 2025 - 17:00 WIB
RRI

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Veronica Tan, mengatakan, upaya meningkatkan kualitas SDM harus dilakukan secara inklusif.

Kesetaraan antara perempuan dan laki-laki dapat dilakukan mulai dari unit terkecil negara, yaitu keluarga. 

“UUD 1945 menjamin keadilan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia, tanpa membedakan antara perempuan dan laki-laki. Artinya, peningkatan kualitas SDM harus dilakukan tanpa diskriminasi gender, baik laki-laki maupun perempuan, memiliki hak yang sama untuk berkembang,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Minggu (8/6/25). 

Ia menjelaskan, pemerintah terus mendorong partisipasi aktif perempuan di berbagai sektor yang memberikan akses, motivasi, dan kesempatan setara.

Salah satunya, adalah kebijakan afirmatif keterwakilan perempuan dalam politik yang diatur melalui Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.

Ia juga menilai peran keluarga mampu menanamkan mindset yang sama mengenai aksesibilitas.

“Tinggal bagaimana aplikasi dan implementasinya di lapangan," ujarnya. 

Sementara itu, Anggota Komisi Paripurna Komnas Perempuan, Chatarina Pancer Istiyani, sependapat tentang pentingnya peran keluarga dalam menciptakan keadilan gender.

Ia mengutip kata-kata Paul San Francisco, yang menyebut bahwa kesetaraan ada pada keluarga. 

"Tidak ada keluarga yang sempurna. Semuanya harus bisa saling menumbuhkan keluarga yang utuh, saling memaafkan, dan saling mengampuni,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris Sekretariat Gender dan Pemberdayaan Perempuan Wali Gereja Indonesia, Stefani, mengungkapkan, salah satu tantangan kesetaraan gender adalah budaya patriarki.

Untuk itu, ia mendorong kolaborasi antarpihak untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perempuan.

“Mari kita menjadi corong-corong yang menyuarakan keadilan dan kesetaraan gender di manapun kita berada. Isu gender bukan sekedar isu ketimpangan antara relasi laki-laki dan perempuan, tetapi lebih pada esensi harkat, dan martabat manusia demi keutuhan ciptaan," jelasnya.

(fa/hn/rs)


Share this post

Sign in to leave a comment