Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. BPBD DKI Jakarta, mencatat 2.154 warga terdampak kebakaran besar di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut).
Sementara itu, jumlah rumah yang terbakar mencapai 485 unit yang merupakan bangunan semi permanen.
Kepala Satuan Pelaksana Pengelolaan Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Kristian Gottam, mengatakan data itu berdasarkan informasi terakhir per Minggu (8/6/25).
“Hingga kini kami terus menghimpun data, termasuk jumlah warga yang terdampak, serta bantuan apa saja masih harus disiapkan,” ujarnya, dilansir dari laman RRI, Minggu (8/6/25).
“Khususnya tenda pengungsian, dimana saat ini baru ada 12 tenda atau posko pengungsi. Diperkirakan masih dibutuhkan sekitar 10 tenda tambahan lagi.” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa untuk korban luka atau jiwa, nihil. Hanya saja, sebutnya, para korban masih membutuhkan bantuan lain seperti alas tidur dan logistik.
Meskipun saat ini bantuan logistik sudah banyak dari berbagai pihak, tapi diperkirakan baru cukup untuk tiga hari. BPBD, kata dia, juga menyiapkan valet setinggi 20 cm yang diletakan di bawah tenda.
“Hal itu sebagai antisipasi jika hujan turun, tenda pengungsi tak tergenang langsung oleh air. Apalagi wilayah Jakarta masih kerap dilanda hujan,” ujarnya.
BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan potensi kebakaran. Pasalnya, kami mencatat setiap hari ada 3 kejadian kebakaran di wilayah Jakarta.
Polisi tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Kebakaran terjadi pada Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB dan baru bisa dipadamkan pada pukul 23.15 WIB. Sudin Gulkarmat Jakut melaporkan pihaknya mengerahkan sebanyak 6 Unit dan 30 orang personel.
Total kerugian materiil akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 8 miliar. Ratusan keluarga kini mengungsi ke tenda-tenda darurat di lapangan merah, tidak jauh dari lokasi kebakaran.
Hingga saat ini, polisi masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi yang menyebutkan versi berbeda terkait awal mula munculnya api.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes. Pol. Ahmad Fuady, mengatakan ada tiga versi yang disampaikan para saksi.
Menurutnya, ada saksi yang melihat api sudah menyala di lantai dua salah satu rumah. Versi lain, menduga sumber api berasal dari korsleting listrik.
Sementara saksi lainnya menyebut kebakaran dipicu oleh kompor yang ditinggal menyala.
Dalam rangka memastikan penyebab pasti, tim dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri akan diterjunkan ke lokasi guna melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
(fa/hn/rs)