Kenali Sejarah Serta Peran Ilmu Antropologi di Lingkungan Masyarakat

16 February 2024 - 06:45 WIB
sampoernaacademy

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Hari Antropologi Sedunia atau World Anthropology Day jatuh pada tanggal 15 Februari 2024 yang bertujuan untuk memperingati peran ilmu antropologi di lingkungan masyarakat sebagai studi ilmiah tentang kemanusiaan, Kamis (15/02/24).

Merangkum berbagai sumber, antropologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam seluk beluk, kebudayaan yang dihasilkan dalam kehidupan manusia. Ilmu ekonomi masyarakat, agama dan keyakinan, politik pemerintahan, fisik manusia, kesehatan, perkembangan teknologi, dan sebagainya termasuk di dalamnya.

Dikutip melalui laman RRI, Hari Antropologi Sedunia diinisiasi oleh American Anthropological Association (AAA) pada tahun 2015. Organisasi ini lebih dikenal dengan Asosiasi Antropologi Amerika.

Awalnya, peringatan ini disebut Hari Antropologi Nasional, tetapi diubah pada tahun 2016. Antropologi mempelajari asal usul dan perkembangan budaya manusia, serta masyarakat. 

Baca Juga: Kapolda Sumsel Pastikan Pemilu Berjalan Lancar dan Kondusif

Ilmu ini mengkaji karakteristik masyarakat di masa lalu dan sekarang, menggunakan metode ilmiah yang berbeda. Antropologi mempelajari budaya menunjukkan perilaku yang dipelajari dari diri seseorang.

Tidak hanya itu, para antropolog juga mempelajari sistem kepercayaan masyarakat, institusi, bahasa, dan struktur sosial. Bidang ini juga menyelidiki bagaimana orang-orang di dunia, hidup dari waktu ke waktu.

Sejarah ilmu antropologi diyakini bermula pada abad ke-19. Tepatnya dimulai bersamaan dengan lahirnya teori Charles Darwin tentang evolusi manusia, melalui buku The Origin of Species (1859).

Dalam teorinya, Darwin menegaskan, semua bentuk kehidupan memiliki nenek moyang yang sama. Hal ini dimulainya kaitan fosil-fosil dengan strata geologi tertentu.

Teori Darwin diperkuat dengan fosil-fosil yang ditemukan, di antara yang paling terkenal adalah spesies Neanderthal pada 1856. Pada 1871, Darwin menerbitkan The Descent of Man, menyatakan manusia memiliki nenek moyang sama dengan kera besar Afrika.

Hasil dari penelitian Darwin menyatakan, evolusi spesies manusia bermuara pada kecerdasan yang menghasilkan bahasa dan teknologi. Edward Burnett Tylor, salah satu antropolog perintis menyimpulkan, kecerdasan yang meningkat diimbangi peradaban yang maju.

Perkembangan masyarakat dapat disusun berurutan secara periodik. Yakni, sejak zaman batu, zaman besi, zaman perunggu, masa berburu, meramu, pertanian, hingga era industri.

(fa/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment