Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengatakan, penyelenggaraan Pemilu 2024 dapat menjadi ajang konflik di tengah masyarakat. Khususnya akibat terjadinya persaingan politik yang sengit dan penggunaan narasi kebencian.
Karena itu, untuk mewujudkan Pemilu 2024 yang damai, para kontestan diimbau agar membuat pakta integritas. Hal ini untuk mencegah penggunaan narasi-narasi negatif yang dapat memicu konflik.
“Para kontestan ini harus membuat pakta integritas untuk tidak melakukan hal-hal (seperti) ucapan, tindakan, provokasi. Jangan sampai menggunakan narasi yang mengarah terjadinya potensi konflik ataupun kebencian,” ujar Wapres Ma'ruf Amin, Jumat (20/10/23).
Kepada para pendukung masing-masing kontestan, Wapres Ma'ruf Amin mengimbau agar tidak saling menghina satu sama lain. Ia mempersilahkan mereka untuk saling beradu ide dan gagasan, dengan tidak merendahkan pihak yang lain.
Baca Juga: BNPT Libatkan Masyarakat Desa untuk Deteksi Dini Radikalisme dan Terorisme
“Mereka boleh menjual calonnya, tapi tidak menjelekkan calon yang lain, yang berpotensi terjadinya konflik, untuk para pendukung, ini penting,” jelas Wapres Ma'ruf Amin.
Wapres Ma'ruf Amin juga meminta para pimpinan partai politik, untuk memainkan perannya secara bersih dan jujur, sehingga Pemilu berjalan dengan baik.
Selain itu, kepada para pihak penyelenggara Pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP, ia juga mengingatkan agar betul-betul adil, dan berpegang teguh pada aturan yang benar. “Jangan ada pemihakan, itu juga harus, kalau tidak, (maka) akan terjadi protes-protes,” jelasnya.
Terakhir, Wapres Ma'ruf Amin menekankan kepada ASN dan pemerintah daerah agar selalu bersikap netral. Sementara pihak keamanan juga diimbau tetap menjaga netralitas, dan tidak berpihak pada kontestan tertentu.
“Kalau semua ini bisa kita lakukan dengan baik, insya Allah Pemilu berjalan (dengan baik). Tidak ada konflik dan selamat,” ujar Wapres Ma'ruf Amin.
(ndt/hn/nm)