Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Pemberitaan kasus pembunuhan Brigadir Joshua memang menyita perhatian media massa dan media sosial, dalam 1,5 bulan terakhir. Fenomena seperti ini memang jarang terjadi, sehingga Polri mendapat sorotan luas dan ketat dalam penanganan kasus tersebut. Selasa, (30/08/22).
Tentu saja, apapun bentuk perhatian media massa dan media sosial, telah membantu Polri untuk lebih berhati-hati dan transparan dalam menangani kasus yang melibatkan mantan Kadivpropam, Irjen Ferdy Sambo sebagai salah satu tersangkanya.
Meski demikian, pakar media massa dan media sosial, Rahmat Edi Irawan, meminta masyarakat serta media, agar juga mengawal kasus-kasus lainnya. Karena banyak kasus lain yang juga perlu pengawalan dari media massa dan kerap berurusan dengan hajat hidup orang banyak.
"Jangan lupa pada saat ini, kita masih dihadapkan pada persoalan mafia tanah serta korupsi atau investasi bodong, yang sebagian kasusnya juga tengah bergulir di pengadilan. Perhatian masyarakat dan media, akan membuat kasus-kasus tersebut terus mendapat pengawalan hingga punya kekuatan hukum tetap," jelasnya.
Bahkan lebih jauh Dosen Ilmu Komunikasi Binus University Jakarta ini menyebut bahwa pemberitaan yang obyektif, konstruktif dan seimbang di media massa, serta terus intensnya perhatian masyarakat, tentu akan berdampak baik, bagi aparat hukum termasuk Polri.
"Meski mungkin kadang merepotkan, pengawalan media massa dan besarnya perhatian media sosial, akan menjadi sparring partner aparat, dalam penyelesaian kasus tersebut sesuai aturan yang berlaku. Ini sebenarnya pelajaran penting dari kasus Sambo," tutupnya.