Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengimbau masyarakat tidak 'menelan mentah-mentah' informasi yang beredar di media sosial (medsos). Sebab, banyak informasi tentang kepemiluan yang ternyata hoaks.
"Masyarakat harus cerdas dalam memilah informasi yang diterima agar tidak termakan hoaks. Khususnya saat tahapan kampanye, perlu cek fakta atas setiap informasi yang datang," ujar Komisioner Bawaslu Herwyn JH Malonda dalam keterangan persnya, Selasa (5/12/23).
Pada masa kampanye Pemilu 2024 ini, Bawaslu tidak menampik, potensi terjadinya pelanggaran seperti black campaign. Zaman digitalisasi saat ini, informasi hoaks dan disinformasi dapat menyebar secara cepat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Menkopolhukam Tangani Masalah Pengungsi Rohingya
"Dalam menerima informasi kita saring dulu mana informasi yang bisa diteruskan. Kalau sudah tervalidasi kebenarannya, mana yang harus berhenti di kita," jelas Komisioner Herwyn.
Untuk itu, Bawaslu mendorong komitmen peserta Pemilu 2024 untuk berkampanye secara sehat, yakni dengan memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
Sehingga dalam prosesnya, masyarakat mendapatkan pengetahuan yang jelas terkait peserta pemilu yang tengah berkampanye.
"Kampanye itu kan pemberian informasi, melalui visi dan misi program dari peserta pemilu," tutup Komisioner Herwyn.
(ndt/hn/nm)