Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Hujan berkepanjangan disertai curah hujan yang tinggi membuat beberapa daerah tergenang banjir. Saat beberapa daerah tergenang banjir, tentunya hal itu memiliki beberapa dampak yang tentunya merugikan.
Dari mulai terganggunya aktivitas, kerusakan pada lingkungan, serta berdampak buruk terhadap kesehatan. Terdapat berbagai penyakit dapat yang menyerang melalui air banjir yang sudah terkontaminasi dengan bakteri, termasuk juga penyakit kulit.
Hal ini tentunya mengkhawatirkan, terlebih mengingat masyarakat korban banjir terpaksa terpapar air keruh itu selama beberapa hari sampai banjir betul-betul surut.
Dilansir dari berbagai sumber, Sabtu (6/1/24), berikut resiko penyakit kulit jika sering terpapar air keruh, antara lain:
1. Kurap
Kurap adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur golongan Dermatofita. Sebenarnya, jamur ini hidup secara alami di kulit dan tidak menimbulkan penyakit. Namun kondisi lingkungan yang lembab, seperti saat banjir, dapat membuat jamur ini berkembang dengan sangat cepat. Kurap biasanya muncul di lipatan tubuh seperti paha, siku, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Sayang untuk Dilewatkan, Ini 5 Khasiat Makan Sawi Putih bagi Kesehatan
2. Kutu Air
Kutu air adalah istilah yang digunakan untuk kurap yang muncul di sela-sela jari kaki. Normalnya, kutu air sering dialami oleh orang-orang yang sering bertelanjang kaki di tempat-tempat umum seperti kolam renang, ruang ganti, dan kamar mandi umum. Dalam dunia medis, kutu air dikenal juga dengan sebutan tinea pedis, atau kaki atlet.
Kutu air juga menjadi penyakit kulit yang kerap mengintai saat banjir. Pasalnya, orang-orang cenderung tidak menggunakan alas kaki saat melewati area yang tergenang air banjir. Hal ini membuat jamur Dermatofita yang ada di kulit berkembang dengan sangat cepat, sehingga meningkatkan risiko terjangkit kutu air.
3. Dermatitis Alergi
Dermatitis alergi, atau yang dalam bahasa Inggris disebut contact dermatitis, adalah salah satu penyakit kulit yang kerap menyerang orang-orang pasca banjir. Kondisi ini bisa disebabkan oleh paparan zat-zat tertentu yang menyebabkan alergi.
Risiko dermatitis alergi kerap mengintai saat banjir lantaran genangan air kotor tersebut biasanya membawa berbagai macam sampah dan zat-zat yang bisa membahayakan. Jika banjir lama surut, maka risiko terkena dermatitis alergi akan semakin tinggi.
Tapi perlu diingat, tidak semua orang yang kebanjiran berisiko terkena penyakit ini. Hanya mereka yang sensitif terhadap zat-zat tertentu saja yang memiliki risiko terkena dermatitis alergi.
4. Folikulitis
Folikulitis adalah infeksi bakteri atau jamur yang menyebabkan peradangan pada folikel rambut, yakni tempat rambut tumbuh. Meski tidak membahayakan, penyakit ini bisa menyebabkan gejala gatal, nyeri, hingga bahkan membuat rambut hilang secara permanen.
Folikulitis tak hanya bisa terjadi di kepala, tapi juga di seluruh permukaan tubuh yang ditumbuhi rambut, seperti tangan, kaki, selangkangan, dan bokong. Oleh karena itu, penyakit ini mudah sekali menyerang orang-orang yang terdampak banjir.
(sy/hn/nm)