Polri Berbagi Ilmu Layanan Forensik ke 17 Negara Asia Pasifik

4 November 2022 - 09:36 WIB
Foto : (PMJNEWS)

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menggelar pertemuan Asian Forensic Sciences Network (ASFN) yang diikuti oleh 17 negara Asia Pasifik di Jakarta pada, 2-5 November 2022.

Kapusdokkes Polri, Irjen Pol. Asep Hendradiana menjelaskan Polri yang tergabung dalam keanggotaan organisasi internasional AFSN menjadi tuan rumah pertemuan ini. Pada pertemuan ini Polri berbagi ilmu tentang layanan forensik di Indonesia kepada negara peserta.

“Pertemuan ke-14 Asian Forensic Sciences Network diikuti sekitar 62 institusi dari 17 negara di Asia Pasifik,” terang Kapusdokkes Polri di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Jl Tirtayasa Raya, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (03/11/22).

Irjen Pol. Asep Hendradiana mengatakan, Polri yang diwakili oleh Pusdokkes, Pusinafis, dan Puslabfor bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Magister Forensik dari Universitas Airlangga (Unair), serta pihak lainnya melakukan diskusi tentang isu-isu yang berkaitan dengan layanan forensik.

Baca juga : Puslabfor Bareskrim Polri Uji Sampel Pasien Gagal Ginjal Akut

Dalam pertemuan itu, ASFN mempertemukan 9 kelompok kerja teknis, yaitu Investigasi TKP, Digital Forensik, DNA, Sidik Jari, Kedokteran Forensik, Obat Gelap, Toksikologi, Bukti Jejak Dokumen yang Dipertanyakan, serta Komite Penjaminan Mutu dan Standar.

Mantan Karumkit Bhayangkara TK 1 R. Said Sukanto Pusdokkes Polri mengatakan para peserta pertemuan juga akan diajak tour ke fasilitas layanan Forensik Polri, seperti lab Puslabfor dan lab DNA Pusdokkes. Asep berharap, kegiatan tahunan ini dapat menciptakan kolaborasi antar institusi.

“Peran fungsi kedokteran forensik ke depan yang lebih baik lagi, berkolaborasi bukan hanya di internal Polri, tapi juga internasional,” papar Jenderal Bintang Dua

Sebagai informasi, pertemuan ASFN juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan forensik di Asia melalui kelompok kerja ahli, pelatihan, studi kolaboratif, tes profisiensi, dan akreditasi dalam membangun hubungan dengan jaringan serupa lainnya untuk promosi dan kemajuan ilmu forensik. terakhir, merumuskan strategi yang berkaitan dengan isu-isu ilmu forensik di Asia.

(ym/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment