Mengandung Nanoplastik, Air Minum kemasan mempunyai Dampak untuk Kesehatan dan Lingkungan

31 March 2024 - 15:00 WIB
Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Air minum kemasan merupakan air minum yang dikemas dalam botol air plastik atau kaca.

Apakah kalian tahu, air mineral tersebut berdampak pada kesehatan manusia bukan hanya menjadi masalah utama dalam lingkungan, tetapi juga berdampak pada kesehatan manusia.

Fragmen plastik ini memiliki dampak lingkungan yang serius karena sulit diurai oleh organisme dan cenderung terakumulasi dalam lingkungan dan rantai makanan.

Baca Juga: Kapolda Bengkulu Bagikan 100 Paket Sembako Untuk Masyarakat Kabupaten Kaur

Dalam sebuah studi baru, peneliti mengungkap air minum kemasan yang dijual di toko di Amerika Serikat bisa mengandung 10 hingga 100 kali lebih banyak potongan plastik dibanding perkiraan sebelumnya. Ukuran partikel itu sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat di bawah mikroskop atau seukuran nanoplastik.

Penelitian tersebut menemukan, dalam satu liter air kemasan, rata-rata terkandung 240.000 partikel plastik dari tujuh tipe plastik, yang sekitar 90 persennya dikenali sebagai nanoplastik dan sisanya mikroplastik.

Pakar keberlanjutan yang pertama meneliti tentang adanya mikroplastik dan nanoplastik di botol kemasan, Sherri Mason, menyebutkan kita perlu mengurangi penggunakan botol atau wadah plastik.

"Orang tidak mengira kalau plastik akan luruh, tetapi hal itu yang terjadi. Ini mirip dengan sel kulit yang juga luruh, Plastik terus-menerus mengeluarkan potongan-potongan kecil yang pecah, seperti saat Anda membuka wadah plastik untuk salad yang dibeli di toko atau keju yang dibungkus dengan plastik,” ungkap Sherri Mason.

(pt/pr/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment