Jarang Diketahui, Ini 4 Intermittent Fasting

7 August 2023 - 08:00 WIB
Foto: Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Dokter spesialis gizi klinik, dr. Karin Wiradarma, MGizi, SpGK., menuturkan, intermittent fasting adalah sebuah metode diet yang membatasi durasi waktu makannya dalam sehari.

Lebih lanjut, dr. Karin mengatakan, intermittent fasting memiliki banyak varian, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Sehingga, pemula pun bisa mencoba metode diet ini.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kok bisa ada diet intermittent fasting? Kenapa metodenya mirip dengan puasa? Ia menjelaskan, intermittent fasting ternyata diadopsi dari kebiasaan nenek moyang di zaman purba.

"Jadi intermittent fasting itu karena zaman nenek moyang kita dulu, zaman purba lah ya, ntar bisa makan, ntar harus puasa lama. Karena sejak dulu itu mereka pekerjaannya berburu kan. Kalau nggak dapat hewan buruan, puasa," ujar dr. Karin dikutip dari Detik, Sabtu (5/8/23).

Ia mengungkapkan orang yang menjalani diet intermittent fasting hanya boleh makan dalam periode beberapa jam tertentu dalam satu hari. Namun catatannya, tak berarti orang yang menjalani diet ini bisa makan kalap sembarangan.

Agar kesehatan tubuh tetap terjaga, ada makanan yang perlu dijaga kadar asupannya.

Baca Juga:  [Disinformasi] Jalan Sehat Anies Baswedan dan Partai Nasdem dikawal oleh TNI

"Pertama adalah deep fried. Yang kedua adalah gula. Yang ketiga adalah tepung. Sebisa mungkin itu kita kurangilah," tuturnya.

Adapun itu, berpuasa menjadi tantangan tersendiri bagi pengidap penyakit maag. Namun begitu, ia mengatakan orang yang mengidap sakit maag masih bisa melakukan intermittent fasting, dengan catatan maagnya tidak dalam kondisi yang sangat parah.

"Kalau maag-nya enggak terlalu parah, minum obat maag dikit juga oke. (Kalau) enggak mengganggu produktivitas, aktivitas, dan kesehatan, itu boleh," tandasnya.

Sementara itu, ia mengimbau pengidap maag parah dan gangguan makan untuk tidak melakukan intermittent fasting.

"Mereka yang punya sakit maag yang cukup parah atau gerd. Kalau telah makan sedikit, gerd-nya ngebakar di dada sampai sesak napas, sampai berat, itu yang muntah-muntah mungkin. Itu enggak disarankan," imbaunya.

"Dan juga untuk mereka yang memiliki masalah makan seperti anoreksia, bulimia, sebaiknya jangan melakukan intermittent fasting ini," sambungnya.

(sy/pr/um)

Share this post

Sign in to leave a comment