Tribratanews.polri.go.id - Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) untuk tidak memasuki bangunan yang retaknya parah terutama untuk wilayah Kahramanmaraş, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Şanlıurfa, Kilis, Adıyaman, Malatya, Osmaniye, dan Adana.
"WNI diimbau mematuhi semua imbauan otoritas setempat dan terus memonitor perembangan gempa, mengikuti apabila terdapat anjuran untuk tinggal sementara di lokasi-lokasi aman yang disediakan. "Khususnya AFAD (the Disaster and Emergency Management Presidency),", jelas KBRI Ankara dalam keterangannya di Instagram dikutip dari rri.co.id Rabu (8/2/23).
Baca juga : Operasi Keselamatan Intan, Polda Kalsel Sasar Pelanggaran "Kasat Mata"
Selanjutnya, KBRI Ankara meminta WNI untuk tidak menyebarkan informasi yang dapat mengakibatkan kepanikan. Untuk pusat informasi dihubungkan melalui sambungan telepon bila dalam memerlukan bantuan darurat, diimbau untuk segera menghubungi hotline KBRI Ankara di nomor +905321352298.
KBRI Ankara mencatat, ada 500 warga negara Indonesia (WNI) berada di lokasi gempa Turk namun sejauh ini belum terdapat informasi pasti mengenai WNI yang menjadi korban jiwa.
(rz/hn/um)