Tribratanews.polri.go.id - Jakarta, Senin (21/8/2023) – Polda Metro Jaya dan Puspomad telah berhasil mengungkap jaringan peredaran senjata api ilegal yang menggunakan identitas palsu untuk mengelabui pihak berwenang. Jaringan ini terbukti menyalahgunakan memalsukan kartu anggota dan kartu-kartu identitas lain termasuk kartu senjata api mengatasnamakan pejabat Angkatan Darat maupun Kementerian Pertahanan
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya hari ini, mengungkapkan bahwa jaringan ini berhasil diungkap setelah penyelidikan intensif antara Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Bid Propam Polda Metro Jaya, Densus 88 Polri, Labfor Polri dan Puspomad.
"Identitas palsu artinya di sini memalsukan kartu anggota dan kartu-kartu identitas lain termasuk kartu senjata api mengatasnamakan pejabat Angkatan Darat maupun Kementerian Pertahanan, jadi ini identitas palsu," ungkap Kombes Hengki.
Baca Juga: Rayakan Hari Polwan, 200 Personel Napak Tilas di BukittinggiTindakan tegas pun diambil oleh Polda Metro Jaya bekerjasama dengan Puspomad, dengan hasil penangkapan beberapa tersangka terkait jaringan tersebut, termasuk tokoh kunci jaringan, yang berhasil diamankan di Cianjur.
"Kami bisa menangkap beberapa tersangka termasuk tokohnya kami ungkap di Cianjur, di atas gunung kita tangkap," kata Kombes Hengki.
Dalam penggerebekan ini, polisi juga berhasil menyita sebanyak Total 37 pucuk senjata api, 16 pucuk air gun, dan 1.387 butir peluru tajam berhasil disita dalam pengungkapan ini. Jenis senjata yang ditemukan beragam, mulai dari senjata rakitan hingga senjata pabrikan.
"Kemudian kita kembangkan sehingga kami bisa menyita 44 pucuk senjata campuran, artinya di sini ada yang pabrikan ada yang rakitan ada yang airgun maupun airsoft gun," jelas Kombes Hengki.
Pihak berwenang juga berhasil menangkap pemasok senjata dalam jaringan ini dan saat ini mereka telah ditahan. "Kami juga menangkap termasuk dua supplier, ini dari kalangan sipil kita sudah tahan," tambah Kombes Hengki.
Kabid Balmetfor Mabes Polri, Kombes Ari Kurniawan Jati, mengungkapkan hasil sitaan senjata tersebut dalam konferensi pers yang sama. Ari menyampaikan bahwa hingga saat ini telah ditemukan 44 pucuk senjata dengan total 1.138 butir peluru.
"Barang bukti senjata yang sudah kami terima, namun ini masih berlanjut, faktanya masih nambah senjatanya. Yang bisa kami jelaskan untuk senjata yang kami terima ada 44 pucuk senjata, dengan peluru 1.138 butir," ungkap Kabid Balmetfor.
Rincian senjata yang disita adalah sebagai berikut:
24 senjata api pabrikan
12 senjata api rakitan
3 air gun
2 airsoft gun
3 senjata angin PCP
"Dengan total keseluruhan ada 44 pucuk, di luar dari 25 pucuk karena ini masih pengembangan," jelas Kombes Ari.
Ari juga menyebutkan bahwa ke-44 senjata tersebut menggunakan jenis peluru yang berbeda-beda, seperti peluru 9 mm, 32 mm, dan peluru kaliber 22 LR.
"Dari senjata yang diperiksa ada yang 9 mm pabrikannya ada 13 pucuk dan rakitan ada 2. Yang 32 mili ada 2 senjata pabrikan dan 10 senjata rakitan, dan yang 22 LR ada 9 pabrikan," jelasnya
(ta/hn/nm).