GPI Papua: Tokoh dan Masyarakat Jaga Perdamaian, Stop Provokasi Hoaks

25 February 2023 - 11:19 WIB
Divisi Humas Polri

Tribratanews.polri.go.id - Papua. Ketua Klasis Gereja Protestant Indonesia (GPI) Papua Kabupaten Mimika Papua Tengah, Pendeta Ferdinans C. Hukubun, meminta masyarakat untuk saling menjaga perdamaian dan menghentikan provokasi yang muncul akibat beriya hoaks. Imbauan ini disampaikan oleh Pendeta Ferdinans menyusul kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua. 

"Saya mengajak kita semua mari jangan terprovokasi dgn berita hoaks, dan mengajak agar kita mendukung TNI Polri khususnya untuk menjaga kamtibmas," ujar Pendeta Ferdinans, Sabtu (25/2/23).

Baca juga : Masyarakat Wamena Diimbau tak Terprovokasi Hoaks

Pendeta Ferdinans juga meminta masyarakat untuk tidak lagi meneruskan atau menyebarkan berita bohong di berbagai platform media sosial. Ia mendorong agar masyarakat justru saling menguatkan dan menyebarkan perdamaian. 

"Jangan kita sebarkan berita yang belum tentu itu benar, kita berpikir cerdas, bukan kita sebarkan hal negatif, tapi kita saling mendoakan, menguatkan," ujar dia. 

Lebih lanjut, Pendeta Dewi Iriani Tuasela, Sekretaris Klasis GPI Papua-Mimika sekaligus Pendeta Pendamping Persekutuan Wanita GPI Papua Klasis Mimika juga mengimbau kepada tokoh wanita yg ada di kabupaten Mimika agar bisa menjaga keamanan dan ketertiban hidup bersama. 

"Saya mengimbau mengingat kerusuhan yang terjadi ke kabupaten Wamena kepada tokoh masyarakat, tokoh adat, dan semua anggota masyarakat supaya kiranya kita bisa memiliki kepercayaan di antara kita," ujar Pendeta Dewi.

Dengan demikian, tambah Pendeta Dewi, kerusuhan dapat dihentikan sehingga kehidupan bermasyarakat semakin aman. 

Sebelumnya, kerusuhan diberitakan terjadi di Timika Wamena. Kerusuhan tersebut terjadi karena adanya informasi hoaks tentang mobil penculikan anak, yang ditindaklanjuti warga dengan main hakim sendiri.

Aparat keamanan kemudian datang dan berusaha menenangkan warga. Namun kerusuhan justru masih berlanjut hingga akhirnya jatuh korban sembilan orang. Saat ini, kepolisian setempat masih mendalami kasus tersebut.

(ndt/af/pr/um)

Share this post

Sign in to leave a comment