Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Fenomena kasus kekerasan anak, Pemerhati Anak, Femmy Eka Kartika menyampaikan keprihatinannya, ia mengungkapkan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh tontonan pornografi yang marak, sehingga pentingnya peran orang tua dalam cegah kekerasan anak.
"Sedih sekali, meski kita sehat. Hati kita terluka dengan informasi yang kita terima," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Kamis (3/10/24).
Dalam keterangannya ia menyebut bahwa saat ini, anak-anak mulai kehilangan rasa takut dan dosa. Hingga kemudian perlu adanya menanamkan nilai moral dan agama sejak dini.
Selanjutnya ia menekankan bahwa perilaku menyimpang anak-anak ini sering kali dilakukan di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat belajar. Selain peran orang tua, Femmy juga menyebut pentingnya keterlibatan sekolah.
“Anak-anak harus diajarkan sedari kecil bahwa melawan orang tua itu dosa. Apalagi melakukan kekerasan seksual," jelasnya.
Pemerhati Anak, menjelaskan bahwa sebagian besar kasus kekerasan seksual yang melibatkan anak-anak sering terjadi di lingkungan keluarga. Terutama pada keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang baik.
Menyoroti bahwa banyak anak yang berasal dari keluarga kurang mampu terjebak dalam situasi ini. Ia juga menegaskan bahwa orang tua harus bertanggung jawab atas penggunaan teknologi oleh anak-anak.
Ia menyarankan agar sekolah lebih aktif dalam melakukan patroli, terutama saat libur. Hal ini bertujuan untuk mencegah anak-anak melakukan aktivitas yang tidak pantas di lingkungan sekolah.
"Orang tua harus memberi filter pada gadget yang mereka berikan kepada anak-anak. Tanpa filter, anak-anak akan dengan mudah mengakses konten yang tidak sesuai usia mereka, termasuk konten pornografi," tutupnya.
(fa/hn/nm)