Kementerian PPPA Singgung Pola Asuh Keluarga atas Kasus Perundungan di Binus School Serpong

21 February 2024 - 17:00 WIB
Ilustrasi

Tribratanews.polri.go.id - Serang. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyoroti video yang viral di media sosial kasus Seorang siswa SMA Binus School Serpong, Tangerang, Banten, menjadi korban perundungan atau bullying yang dilakukan sejumlah seniornya yang tergabung dalam geng bernama “Geng Tai”.

Kepala Deputi bidang Pemenuhan Hak Anak Kementrian PPPA, Pribudiarta Nur Sitepu menyebut anak melakukan perundungan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya, pola asuh orang tua.

Pribudiarta Nur mengatakan bahwa, kebiasaan dan kelakuan yang dilakukan anggota keluarga bisa dilihat dan diaplikasikan oleh anak walaupun itu buruk.

Baca Juga: Kasus Perundungan di Binus School Naik ke Penyidikan

"Masalah itu (perundungan) bisa timbul dari masalah pengasuhan dalam keluarga," ungkap Pribudiarta Nur, Selasa (20/2/24).

Tak hanya pola asuh keluarga, pola asuh guru saat anak berada di sekolah juga sangat berpengaruh.

"Anak itu kan paling banyak menghabiskan waktu itu di rumah, sekolah dan lingkungan tempat bermainnya dia," ucapnya, dikutip dari Kompas.com.

Kepala Deputi bidang Pemenuhan Hak Anak Kementrian PPPA itu juga mengatakan bahwa Kekerasan pada anak bisa terjadi bilamana orang tua salah mengasuh, dan guru tidak memberi contoh yang baik kepada anak didiknya.

"Sekolah ramah anak itu memerlukan variabel gurunya harus mampu memberi contoh disiplin positif, dan orang tuanya tidak mengasuh berbasis kekerasan, dan lingkungannya," jelasnya.

Perundungan itu disebut dilakukan terhadap anggota baru geng, di mana korban dipaksa memberikan sesuatu yang diminta oleh senior hingga mendapatkan kekerasan fisik, seperti dipukul, dicekik, hingga disundut rokok.

(pt/pr/nm)

in PPPA

Share this post

Sign in to leave a comment