Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Jelang Natal dan Tahun Baru, Polri biasanya kembali meningkatkan kewaspadaan. Tindakan tersebut harus dilakukan untuk memastikan masalah keamanan yang terjaga dan kondusif jelang puncak perayaan Natal dan Tahun Baru. Apalagi, serangan teroris yang masih terus mengancam, menyusul terjadinya serangan bom bunuh diri yang dilakukan terhadap Kantor Polsek Astana Anyar di Bandung, Jawa Barat pekan lalu.
Polri ingin memastikan bahwa aksi-aksi nekat yang dilakukan teroris, yang biasanya mengincar jemaah gereja saat perayaan Natal, tidak terjadi lagi. Sesulit apapun waktu persiapan pengamanan di gereja, Polri tegas menyatakan akan menjaga dan mengamankan perayaan misa di gereja manapun di tanah air, hingga aman dan lancar.
Baca juga : Antisipasi Persiapan Menjelang Natal dan Tahun Baru 2022-2023
Menurut Dr. Rahmat Edi Irawan., S Pd., M.IKom tentu tekad Polri agar umat Nasrani dapat nerayakan Natal dengan aman dan lancar, memerlukan dukungan semua pihak, termasuk masyarakat. Semua pihak agar menahan diri untuk tidak saling mendiskreditkan pemeluk agama lain.
Jika kita percaya agama kita, bukan berarti kita bisa menjelek-jelekan ajaran agama lain. Biarlah masing-masing pemeluk agama meyakini kebenaran agamanya dan membiarkan mereka menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya masing-masing.
Pada akhirnya, dalam kehidupan sosial saat ini, antar umat agama yang saling berbeda, sudah saatnya untuk menyuarakan pesan-pesan damai. Memang tidak perlu masuk dan melakukan ritual keagaamaan yang dilakukan pemeluk agama lain. Tetapi membantu mereka agar bisa beribadah sesuai dengan agamanya masing-masing, juga merupakan wujud terbaik toleransi beragama.
Jadi,kita doakan saja, agar semua bentuk intoleran makin hilang dari bumi tercinta Indonesia. Agar kehidupan rukun antar warga bangsa bisa terjalin.
(ta/bg/hn/um)