Sistem Peringatan Dini Bencana Berbasis Komunitas Masuk Jadi Bahasan di World Water Forum

23 May 2024 - 08:30 WIB
Source Foto: Antara

Tribratanews.polri.go.id - Denpasar. World Water Forum Ke-10 di Bali mengulas sistem peringatan dini bencana berbasis komunitas sebagai komponen terpenting dalam kerja sama Center of Excellence (CoE) atau Pusat Keunggulan di kawasan Asia Pasifik.

"Warning system di masyarakat adalah syarat utama, tapi kalau tidak didukung tata ruang dan teknologi yang tepat, masih saja ada korban. CoE membahas itu, karena ini terjadi untuk semua negara," ujar Kepala Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Rabu (22/5/24).

Ia mengatakan sistem peringatan dini bencana di dunia, termasuk Indonesia, masih bergantung pada penerapan teknologi. Kebijakan itu dinilai bukan sebagai solusi, bila tanpa dilengkapi aspek sosial, khususnya komunitas.

Baca Juga: Polri Ungkap Keberhasilan Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

"Contohnya, teknologi itu sudah maju untuk peringatan dini tsunami, lompatan teknologinya sudah besar tapi walau ada early warning system, pusat berikan ke daerah, itu harus ada respons dari masyarakat," jelas Kepala Dwikorita.

Menurut Kepala Dwikorita, butuh peran serta masyarakat melalui komunitas yang dibentuk di kawasan rawan bencana agar sistem peringatan dini bisa berjalan optimal menyentuh hingga ke level masyarakat yang berpotensi terdampak.

World Water Forum Ke-10 di Bali membangun kerja sama CoE di kawasan Asia Pasifik dalam merespons persoalan air yang dipengaruhi perubahan iklim. Kehadiran CoE sebagai aliansi negara-negara di Asia Pasifik akan membangun kolaborasi kuat dalam merespons mitigasi bencana.

Turut hadir dalam diskusi panel terkait CoE antara lain perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian PUPR, UNESCO, delegasi WWF Asia Pasifik, dan perwakilan pengusaha swasta.

(ndt/hn/nm)

in

Share this post

Sign in to leave a comment