Simak Sejarah Barongsai Jelang Perayaan Hari Imlek Tahun 2024

5 February 2024 - 21:30 WIB
Blibli

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Secara etimologis Imlek memiliki arti yaitu tahun baru Cina yang jatuh pada tanggal satu bulan pertama di awal tahun. Perayaan hari Imlek akan jatuh pada tanggal 10 Febuari 2024, biasanya di setiap Imlek tentu barongsai tidak akan pernah ketinggalan.

Dalam perayaan tersebut biasanya akan menampilkan pertunjukkan atraksi barongsai yang sangat menarik untuk ditonton. Tidak heran jika penampilan atraksi barongsai ini sangat menarik untuk ditonton. Bukan hanya bagi masyarakat Indonesia saja, namun tradisi atraksi barongsai juga dilakukan oleh banyak masyarakat di Tionghoa.

Dari rangkuman beberapa sumber, atraksi ini dilakukan dengan pemain yang mengenakan kostum barongsai yang biasanya terdiri dari beberapa orang. Nantinya mereka akan melakukan atraksi seperti, lompati beberapa tiang.

Baca Juga: Polres Tulangbawang Luncurkan Kampung Damai Pemilu 2024

Dikutip melalui portal RRI, diketahui bahwa ternyata tradisi atraksi barongsai ini memiliki makna yang sangat mendalam. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, barongsai merupakan simbol dari kebahagiaan.

Selain itu tarian singa yang dilakukan oleh para pemain dianggap dapat mengusir roh jahat sekaligus bisa membawa keberuntungan bagi siapapun. Barongsai sendiri adalah tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.

Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun, Kesenian Barongsai sudah mulai populer pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi. Kala itu pasukan dari raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi.

Seorang panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.

Sementara itu kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Barongsai di Indonesia mengalami masa maraknya ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan.

Setiap perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan di berbagai daerah di Indonesia hampir dipastikan memiliki sebuah perkumpulan barongsai. Perkembangan Barongsai di Indonesia bisa dibilang cukup pesat, bisa dilihat dari prestasi-prestasinya di pertandingan-pertandingan dunia.

Tarian Singa terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara dan Singa Selatan. Dimana Singa Utara memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk. Penampilan singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, bukan bersisik. Tarian naga berasal dari zaman Dinasti Han dan di percaya sebagai metode penyembuhan dan pencegahan penyakit.

(fa/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment