Sajian Nusantara di Jamuan Kenegaraan World Water Forum ke-10

20 May 2024 - 09:00 WIB

Tribratanews.polri.go.id - Badung, 19 Mei 2024 – Indonesia menjamu para pemimpin dan delegasi World Water Forum ke-10 dalam gelaran welcoming dinner di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, Minggu (19/5/2024). Parade budaya khas Indonesia kental terasa mulai dari pakaian yang dikenakan kepala negara dan undangan, penampilan seni musik dan tari, serta menu makan malam.

Presiden RI Joko Widodo dan kepala negara mengenakan kemeja bahan tenun Sintang khas Kalimantan Barat dan para undangan level Menteri mengenakan kemeja bahan tenun Endek khas Bali.

Suara teduh gitar Sape khas Suku Dayak, Kalimantan Timur mengawali dimulainya makan malam. Seniman Yuan Prawida yang mengenakan baju tenun dan hiasan kepala khas Kalimantan mengiringi makan malam dengan instrumen lagu pop Indonesia dan mancanegara.

Pada santap malam forum air terbesar di dunia itu, disajikan hidangan pembuka, sup, makanan utama, dan hidangan penutup khas daerah-daerah di Indonesia yaitu Aceh, Kudus, Lombok, Palu, Manado, dan Bali.

Terdapat kerang pan seared (seared scallop), soto kudus, garangasem, steik sapi belancang (belancang beef tenderloin), pepes kembang tahu, binte, buntil daun papaya, klappertar, dan buah segar tropis (fresh tropical fruit). 

Baca Juga: Pastikan Keamanan Kegiatan KTT WWF ke - 10 Berjalan Aman dan Lancar, Polres Karangasem Laksanakan Patroli Laut

Terdapat tiga kelompok makanan yang dapat dipilih oleh tamu, yaitu reguler, no beef, dan vegetarian.

Sambil menikmati makan malam, para tamu dihibur dengan penampilan budaya yang mengusung tema utama acara “Air untuk Kesejahteraan Bersama” dengan mengambil makna air.

Air disimbolkan sebagai perubahan, ketenangan, kekuatan, dan sumber kehidupan. Makna ini tergambarkan dalam narasi, konfigurasi tari tradisi kontemporer, modern, dan akrobat kolosal yang berpadu dengan visual pada tebing dan lantai.

Sebagai tuan rumah penyelenggara, tarian khas Bali ditampilkan sebagai pembuka. Tarian Sumbawa khas Nusa Tenggara Barat dan Melayu menambah kental nuansa Nusantara.

Air adalah simbol perubahan dan transformasi. Hal kecil yang memulai rantai kehidupan. Seperti halnya di Bali, tempat digelarnya World Water Forum ke-10 pada 18—25 Mei 2024, air bukan hanya sumber kehidupan fisik tetapi juga memiliki makna spiritual dan budaya yang dalam.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyapa para tamu sebelum dimulainya makan malam dan gelaran seni. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” ungkap Presiden Joko Widodo.

(ta/pr/nm) 

in

Share this post

Sign in to leave a comment