Warga Apresiasi Pagelaran Wayang Kulit Dalam HUT Bhayangkara ke-77

7 July 2023 - 21:39 WIB
Foto: Dok. Polri

Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Pagelaran wayang kulit yang diselenggarakan Polri dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-77 mendapat apresiasi dari masyarakat. Acara ini diselenggarakan malam ini di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan.

Farhan, salah satu pemuda asal Jakarta yang datang untuk menonton menyatakan senang dengan penyelenggaraan ini. Baginya, pagelaran wayang menjadi wadah pemersatu.

“Jadi tempat berkumpulnya banyak orang, karena bukan hanya yang dari Jakarta aja yang nonton, ada juga dari daerah luar, bahkan Sumatera. Jadi menyatukan semua,” ungkapnya di lokasi acara, Jumat (7/7/23).

Ia pun berharap di usia Polri ke-77 dapat membuat Korps Bhayangkara semakin bermasyarakat.

Apresiasi juga disampaikan oleh Pak Buang yang merupakan perwakilan Wayang Mania Community. Mewakili komunitasnya, ia menyampaikan terima kasih kepada Polri karena telah melestarikan budaya wayang kulit.

Baca Juga: Polri, Merawat Budaya Wayang Kulit di Hari Bhayangkara

“Saya sebagai komunitas wayang kulit, sangat bangga dan sangat mencintai acara tersebut, dan moga-moga ke depan Pak Kapolri tambah merakyat dan tambah kokoh. Jangan sampai putus untuk melestarikan budaya wayang kulit, khususnya wayang kulit di Jabodetabek dan seluruh Indonesia,” jelasnya.

Ia pun menyampaikan kebahagiaannya dan ucapan bagi Polri. Bahkan, kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., baginya sosok yang mengayomi dari mulai kalangan menengah ke bawah, pedagang, dan penikmat wayang.

“Dirgahayu Polri Bhayangkara yang ke-77, semoga tambah sukses, dan tambah maju, tambah merakyat, mengayomi masyarakat semuanya. Kami Wayang Mania Community mengucapkan Dirgahayu Polisi Republik Indonesia. Kami dari WMC, siapapun dalangnya, yang penting wayangnya,” ujarnya.

Senada, warga Jawa Tengah bernama Sunandar dan Atin yang datang ke lokasi untuk menonton langsung menyatakan bangga Polri menyelenggarakan budaya daerahnya. Bagi suami dan istri ini, wayang kulit tak hanya sebagai tontontan, tetapi juga tuntunan.

“Jadi kita menonton sambil kita mengaji karena sekarang jarang ada acara seperti ini, Polri sudah setahun dua kali, itu memang luar biasa. Jadi ada peningkatan dibanding tahun lalu, lebih bagus lagi. Wayang kulit ini asli budaya kita dan Polri mengangkat seni budaya kita, biar berkembang dan tambah disenangi masyarakat,” ungkapnya.

(ay/hn/um)

in Opini

Share this post

Sign in to leave a comment