Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Pemilik usaha kue keranjang Gloria Rainbow Semarang, Katarina, mengatakan, penjualan kue keranjang tahun ini cukup bagus. Namun, dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi sedikit penurunan peminat karena tradisi mulai luntur.
Katarina, menyebutkan bahwa kurangnya edukasi tentang makna kue keranjang menjadi penyebab menurunnya peminat setiap tahun.
"Untuk tradisi sudah semakin luntur ya, masyarakat harus lebih diedukasi untuk mengetahui tradisi-tradisi," ujarnya, dilansir dari laman RRI, Rabu (29/1/25).
Meskipun terjadi penurunan, usaha Katarina tetap berhasil menjual sekitar 300 kilogram kue keranjang selama Imlek tahun ini.
“Untuk daya tahan, kue keranjang bisa bertahan hingga dua bulan dengan pengemasan plastik agar lebih awet,” ujarnya.
Ia mengatakan, selain dijual eceran, tersedia juga paket hampers dengan berbagai varian rasa seperti pandan, vanila, dan cokelat. Harga kue keranjang bervariasi, mulai dari Rp20 ribu untuk kemasan isi dua.
Selanjutnya ia juga mengatakan kue keranjang memiliki makna persatuan dan harapan baik bagi kehidupan. Tekstur lengketnya melambangkan kebersamaan dan keharmonisan dalam keluarga.
Ia berharap di Tahun Baru Imlek ini semua orang diberikan keberkahan dan kelancaran rezeki. Baik dalam hal ekonomi, pekerjaan, usaha dan semua harapan baik yang diinginkan.
(fa/pr/nm)