Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bekerja sama lintas institusi guna memberantas judi daring di Indonesia. Ia ingin pemberantasan judi online sampai kepada 'beking' di belakangnya.
"Oleh karena itu, saya minta Polri, PPATK, OJK, Kominfo segera jalin kerja sama khusus, cari para pelaku, penyebar, pelindung, sampai ke beking-beking-nya karena sinergitas antar institusi jadi kunci kalau kita mau benar-benar tumpas habis kegiatan haram tersebut," ujar Wakil Ketua dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (29/9/23).
Sebab, ungkapnya, aktivitas judi daring yang kian marak menyebabkan kerugian di tengah masyarakat, dengan temuan transaksi yang sangat besar sejak awal 2023 sampai saat ini hingga mencapai ratusan triliun berdasarkan catatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Tidak terbayang berapa banyak masyarakat kita yang tertipu oleh iming-iming para pelaku." ucap Wakil Ketua. Ia berharap langkah pemberantasan judi daring dilakukan pula secara dua arah, baik kepada bandar dan situsnya, hingga kepada para pemainnya.
Baca Juga: Polri Seleksi Umur Personel Operasi Mantap Brata Pemilu 2024, Harus di Bawah 50 Tahun
Dengan demikian, lanjutnya, akan lebih efektif dalam memutus rantai judi daring di masyarakat.
"Jadi agar efektif, langkah pemberantasannya harus dua arah. Di satu sisi kita berantas habis bandar dan situs-situs-nya, di sisi lain kita buat kapok para penggunanya. Caranya dengan apa? Seperti yang sudah diwacanakan, OJK bisa blokir rekening yang kedapatan ada transaksi ke situs judi daring," tutur Wakil Ketua.
Wakil Ketua menilai hal tersebut diperlukan agar tidak lebih banyak masyarakat yang terjebak dalam kegiatan judi daring, sebab menurutnya aktivitas judi daring kerap membuat masyarakat kesulitan yang kemudian berujung pada tindak kriminal lainnya.
"Karena judi daring ini jelas-jelas merugikan kok, bohong saja itu kalau katanya ada yang sukses dari situ. Nah, masyarakat yang kurang paham ini kadang mudah percaya sama iklan-iklan yang seperti ini, kasihan sebetulnya," ujar Wakil Ketua.
(ndt/pr/nm)