Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani mengapresiasi kinerja Satgas TPPO Polri yang sejauh ini sudah banyak melakukan langkah penegakan hukum dengan menangkap para pelaku dan menyelamatkan banyak korban. Berdasarkan data kepolisian hingga 18 Juni 2023, Satgas TPPO Polri telah berhasil meringkus 457 orang pelaku perdagangan orang dan menyelamatkan 1.476 orang korban.
"Ini sangat menggembirakan. Setidaknya selama sebulan ini kita ketahui banyak sekali penangkapan yang dilakukan dan masyarakat juga makin sadar untuk melakukan laporan," jelas Christina dalam keterangan resminya dilansir dari Republika, Senin (19/6/23).
"Artinya kinerja penegakan hukum dalam memberantas TPPO berjalan optimal sebagaimana harapan kita selama ini termasuk tentunya Presiden Jokowi yang melihat isu ini sangat krusial untuk diperangi," sambungnya.
Christina menambahkan dengan langkah penegakan hukum ini akan ada efek jera pada para pelaku atau aktor-aktor yang 'membekingi' termasuk masyarakat menjadi makin sadar untuk mawas diri sehingga tidak menjadi korban.
"Sudah jauh hari diketahui bahwa kelompok pelaku ini adalah kerja sindikat yang juga melibatkan banyak aktor negara. Maka tentu saja dengan adanya penegakan hukum yang tegas saat ini siapa pun harus ditindak, mulai dari aktor kepala hingga lapangan harus diusut tuntas," jelasnya lebih lanjut.
Baca Juga: Kompolnas Nilai Penegakan Hukum Kasus TPPO Lebih Cepat dan Efektif Sejak Ada Satgas
Christina secara khusus menyampaikan terima kasih pada Presiden Jokowi yang telah memberi perhatian serius pada isu pemberantasan TPPO ini. Adapun hal yang perlu dilakukan ke depan seiring dengan makin maraknya pengungkapan adalah edukasi kepada masyarakat.
"Kami pantau jaringan Satgas sudah sampai ke tingkat kecamatan bahkan desa. Ada imbauan untuk waspada karena mayoritas korban adalah warga kita di kampung dan desa yang mudah diperdaya. Maka kami dorong sejalan dengan penegakan hukum, perlu dilakukan edukasi terus menerus," jelas dia.
Termasuk pada para pekerja migran yang saat ini berada di berbagai negara atau keluarga mereka yang merasa telah menjadi korban perdagangan orang untuk tidak takut melapor pada aparat penegak hukum.
"Karena keberhasilan Satgas tentu juga sangat bergantung dari laporan masyarakat. Kita semua harus bersinergi memberantas ini," tutupnya.
(my/hn/um)