Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Viral di Facebook sebuah unggahan mengeklaim bahwa terjadi mati listrik atau blackout di seluruh wilayah Bali, tepatnya pada Jumat, 2 Mei 2025.
Peristiwa tersebut dikaitkan dengan konspirasi mengenai uji coba kontrol populasi dan pandemi terencana yang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun faktanya, klaim tersebut adalah tidak benar atau hoaks. Melansir dari kompas.com, Selasa (13/5/25), Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (PLN UID) Bali I Wayan Eka Susana mengatakan, indikasi awal penyebab mati listrik terjadi gangguan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang Unit 2 yang menyebabkan terhentinya pasokan listrik di sebagian wilayah Bali.
Gangguan tersebut bersumber dari pasokan listrik yang anjlok di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV yang berlokasi di Provinsi Jawa Timur. Terdapat empat jalur kabel laut yang menyalurkan total daya sebesar 270 MW ke Bali.
Namun akibat gangguan di SUTT Provinsi Jawa Timur, pasokan daya ini tiba-tiba anjlok drastis hingga mencapai 0 MW. Ketimpangan daya lantas membuat frekuensi listrik di Bali anjlok.
Gangguan kelistrikan tersebut tidak ada kaitannya dengan konspirasi kontrol populasi atau uji coba pandemi yang direncanakan oleh WHO. Mati listrik yang terjadi di seluruh wilayah Bali bukanlah kesengajaan.
(sy/hn/rs)