Tribratanews.polri.go.id - Beredar sebuah unggahan berupa hasil tangkapan layar berisikan dokumen bukti terkait Pfizer. Dokumen tersebut berisikan Pfizer mendapat paten melacak orang yang sudah divaksinasi Covid-19.
Pada keterangan unggahannya disebutkan pula bahwa Pfizer diberikan paten pertama pada tahun 2021. Hal itu diduga untuk koneksi menara seluler dan komunikasi dengan graphene oxide yang disuntikkan ke manusia di seluruh dunia.
Baca Juga: Bangun Sinergi dengan Ormas Jelang Pemilu 2024, Kapolda Lampung Silaturahmi ke PW Muhammadiyah
Namun, informasi tersebut dipastikan hoaks. Dilansir dari Kominfo.go.id, diketahui bahwa klaim pada unggahan tersebut adalah tidak benar.
Juru Bicara Pfizer Kit Longley memberikan klarifikasi. Ia menyatakan tidak ada paten yang diajukan oleh Pfizer yang memungkinkan pelacakan kontak jarak jauh dari individu yang divaksinasi.
Bahkan, juuga tidak ada frekuensi gelombang mikro yang dipancarkan dari vaksin Pfizer. Hal itu untuk memungkinkan pelacakan kontak dalam bentuk apa pun. Dilansir dari rri.co.id.
(ek/hn/um)