Atasi Penghambatan Arus Lalu Lintas Menuju Lokasi Bencana Alam, Polres Cianjur Terapkan Sistem Buka-Tutup

29 November 2022 - 09:01 WIB
Foto : tvonenews.com

Tribratanews.polri.go.id - Cianjur. Agar tidak menghambat proses evakuasi, Polres Cianjur terapkan sistem buka tutup bagi pengendara dengan tujuan lokasi bencana alam dan posko pengungsian untuk menyalurkan bantuan.

Kapolres Cianjur, AKBP. Doni Hermawan mengatakan, sejak dua hari setelah gempa 5.6 Magnitudo yang mengguncang Cianjur, jalur menuju lokasi bencana alam di Kecamatan Cianjur, Cugenang dan Warungkondang, dipadati kendaraan yang hendak menyalurkan bantuan.

Baca Juga : 11 Korban Masih Hilang, Masa Tanggap Darurat Bencana Cianjur Diperpanjang Hingga Rabu, 30 November 2022

"Akibatnya jalur evakuasi, pendistribusian dan penanganan yang dilakukan petugas gabungan menjadi terhambat. Untuk itu, kami meminta warga yang hendak berdonasi silahkan melalui posko resmi yang ada di Cianjur, jangan lagi melakukan iring-iringan kendaraan," jelas Kapolres Cianjur, dilansir dari Antaranews.com, Senin (28/11/22).

Kapolres Cianjur menjelaskan, saat ini petugas gabungan berusaha memberikan pelayanan cepat untuk warga di seratusan lebih posko pengungsian, termasuk merujuk warga yang sakit ke rumah sakit menggunakan ambulans banyak yang terhambat karena iring-iringan kendaraan yang hendak menyalurkan bantuan.

Untuk mengantisipasi macet panjang yang terjadi di jalur menuju lokasi dan posko bencana, pihaknya akan menerapkan sistem buka tutup di jalur seperti Limbangansari-Cugenang, Nagrak-Cugenang dan Rancagoong-Warungkondang, sehingga kendaraan yang membawa bantuan mandiri tidak diizinkan lebih dari 2 unit.

"Lebih baik salurkan ke posko resmi, hal tersebut salah satu bantuan bagi korban gempa dan petugas serta relawan gabungan dalam menjalankan tugasnya tidak terganggu dengan arus lalulintas yang padat," ungkap Kapolres Cianjur.

Koordinator Tangki Air Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, AG Darwin mengatakan, upaya maksimal memenuhi kebutuhan air di 50 titik posko pengungsian di Kecamatan Cianjur dan Cugenang, hanya bisa dilakukan satu kali setiap harinya karena jalur menuju lokasi dipadati kendaraan yang hendak menyalurkan bantuan.

"Setiap harinya 16 unit tangki air dengan kapasitas 80 ribu liter kita turunkan setiap harinya, kalau tidak macet di jalur pendistribusian, dalam satu hari kita bisa 2 sampai 3 kali mendistribusikan air bersih ke lokasi pengungsian. Kami minta ada pembatasan dari pihak berwenang," ungkap Koordinator Tangki Air PMI Cianjur.

(fz/hn/um)

Share this post

Sign in to leave a comment