Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Deklarasi Pemilu Damai lintas Ormas dan Agama yang digelar di Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (16/1/24).
Deklarasi Pemilu Damai ini diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), diikuti 87 organisasi lintas agama dan majelis agama di bawah naungan MUI dengan mengangkat tema “Mengawal Pemilu Damai, Jujur, Adil, Bermartabat”.
Kapolri menyampaikan bahwa TNI-Polri bersama stakeholder terkait dan seluruh elemen bangsa bersedia berkomitmen untuk memperkuat sinergisitas demi menjaga semangat persatuan dan kesatuan, guna mewujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai.
"Pada kesempatan ini juga digelar Deklarasi Pemilu Damai, Jujur, Adil dan Bermartabat oleh seluruh peserta silaturahim. Untuk itu TNI-Polri bersama stakeholder terkait serta segenap elemen bangsa siap berkomitmen memperkuat sinergisitas guna menjaga semangat persatuan kesatuan dalam wujudkan Pemilu 2024 yang aman dan damai sehingga terwujud Visi Indonesia Emas 2045 sebagai cita-cita kita bersama," jelas Kapolri.
Baca Juga: Polres Lingga Gelar Kegiatan Police Go To School
Sementara itu Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Iskandar mengingatkan pentingnya menjaga persatuan bangsa jelang pesta Pemilu 2024.
"Hari ini MUI mengadakan Silaturahim Nasional seluruh pimpinan ormas Islam dan tokoh-tokoh agama di Indonesia. Harapannya kegiatan ini dapat mempererat persatuan jelang pemilu," jelasnya.
Deklarasi Pemilu Damai ini, memuat 7 poin utama di dalamnya yaitu:
1. Berkomitmen untuk menjaga dan mengawal proses demokrasi, sesuai tahapan Pemilu 2024 agar berjalan dengan aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.
2. Mengajak semua komponen bangsa untuk berpartisipasi aktif mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024.
3. Mengajak seluruh Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih untuk menggunakan haknya dengan penuh tanggung jawab.
4. Mengajak semua pihak untuk ikut aktif melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap setiap tahapan pelaksanaan Pemilu agar berjalan sesuai aturan, berlangsung secara aman, damai, jujur, adil dan bermartabat.
5. Mengajak semua Pemangku Kepentingan, Paslon, Timses, Parpol dan Elite Politik untuk bersikap sportif dan taat azas dalam berkampanye dengan tidak menjadikan konten agama dan SARA sebagai bahan kampanye negatif dan bahan candaan.
6. Mendesak seluruh komponen bangsa baik Pemerintah, peserta Pemilu maupun masyarakat untuk menerima hasil Pemilu yang dilaksanakan dengan Netral, jujur, adil dan bermartabat.
7. Mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Pemilu sebagai pesta demokrasi yang menjunjung perbedaan pilihan, namun tetap menjaga persaudaraan dan persatuan
(rd/hn/nm)