Wamenkominfo: Kolaborasi Antar-Stakeholder Akan Mampukan Indonesia Jadi Pusat AI ASEAN

15 August 2024 - 15:00 WIB
Source Foto: Dok. Kominfo

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengemukakan bahwa kolaborasi antar-pemangku kepentingan di dalam negeri akan memampukan Indonesia menjadi pusat pengembangan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) di ASEAN.

"Kolaborasi antara semua stakeholders sangat diperlukan untuk mendorong inovasi di bidang AI. Kita perlu dukungan yang konkret untuk memperkuat kolaborasi dan mempercepat inovasi. Dengan harapan Indonesia akan menjadi episentrum pengembangan AI di regional," terang Wamenkominfo, Rabu (14/8/24).

Dengan memperkuat kolaborasi, Wamenkominfo yakin Indonesia dapat mengembangkan kebijakan dan inisiatif untuk memanfaatkan potensi teknologi AI secara optimal. Terkait dengan pengembangan AI di tingkat regional, Wamenkominfo mengatakan bahwa Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN) telah memperkenalkan ASEAN Guide on AI Governance and Ethics.

Panduan itu memberikan arah kepada organisasi dan pemerintahan di negara-negara ASEAN dalam merancang, mengembangkan, dan menerapkan sistem AI secara bertanggung jawab. Ada tiga prinsip utama dalam panduan regional itu, yakni keadilan dan pemerataan, transparansi dan kemudahan menjelaskan, serta berpusat pada manusia.

"Prinsip-prinsip ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan AI yang adil, transparan, dan berfokus pada kesejahteraan manusia. Dengan mengutamakan prinsip-prinsip tersebut, diharapkan penggunaan AI dapat dilakukan secara akuntabel tanpa diskriminasi," ujar Wamenkominfo.

Dalam upaya mengatur pengembangan AI, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Menurut Wamenkominfo, prinsip kesetaraan, keadilan, perdamaian, aksesibilitas untuk semua, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia menjadi inti dari surat edaran tersebut.

"Surat Edaran ini berisi panduan mengenai prinsip dan norma etis dalam pengembangan dan penggunaan teknologi AI, dengan menekankan nilai inklusivitas, transparansi, kemanusiaan, dan keamanan," jelasnya.

"Dengan mengintegrasikan nilai-nilai ini, diharapkan AI dapat memberikan manfaat yang merata dan adil bagi seluruh lapisan masyarakat," lanjut Wamenkominfo.

(ndt/hn/nm)

Share this post

Sign in to leave a comment