Tribratanews.polri.go.id - Lembang. Wakapolri Komjen. Pol. Gatot Eddy Pramono melakukan pembekalan dalam Dialog Kebangsaan bertema "Karakter Berkeunggulan dan Kebhayangkaraan" yang diselenggarakan Sespim Lemdiklat Polri.
Wakapolri menegaskan, aparat penegak hukum kini diibaratkan berada di dalam sebuah akuarium yang bisa dilihat semua masyarakat. Artinya, segala tugas yang dijalankan dapat diawasi siapapun.
Atas hal itu, Wakapolri menekankan, setiap anggota Polri harus menerapkan karakter berkeunggulan dan kebhayangkaraan. Karakter berkeunggulan sendiri memiliki arti sikap dan perilaku yang memiliki kelebihan dalam aspek kualitas, berkepribadian jujur, disiplin dan kerja keras. Sementara, karakter kebhayangkaraan berisi nilai-nilai yang merupakan hasil penelusuran dan kristalisasi dari nilai-nilai karakter bangsa, pendidikan, serta karakter Polri.
Baca Juga: Dapat Predikat Ketiga Terbaik Kinerja Anggaran TA 2022, Polri Terus Tingkatkan Kualitas
"Kita ini seperti di akuarium bisa dilihat semua kekurangan yang kita lakukan. Oleh karena itu, perlu buat kita semua, apalagi Polri ada 450.000 personel dengan PNS, enggak mungkin dimonitor semua. Masing-masing harusnya bisa menanamkan integritas, moralitas, dll," jelas Wakapolri dalam dialog kebangsaan di Lembang, Jawa Barat, Rabu (24/5/23).
Lebih lanjut Wakapolri menuturkan, personel Polri diharapkan tidak ada yang melakukan pelanggaran-pelanggaran yang berdampak mencoreng institusi. Sebab, apabila ada personel yang melakukan pelanggaran, akan mempengaruhi public trust kepada Polri.
"Ekspektasi dan tuntutan masyarakat terhadap institusi Polri itu semakin meningkat, bukan semakin menurun karena kepolisian itu selalu ada di tengah-tengah masyarakat," ungkap Wakapolri.
(ay/hn/um)