Tribratanews.polri.go.id - Pekanbaru. Wakapolri, Komjen Pol. Dr. Drs. Gatot Eddy Pramono, M.Si., meninjau vaksinasi Covid-19 massal di kampus Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, Riau, Selasa (10/8). Wakapolri bersama Rektor Unilak Junaidi dan Kapolda Riau, Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, S.H., S.I.K., M.Si., melihat dan berbincang kepada peserta vaksinasi serta tenaga kesehatan.
Wakapolri menyampaikan, vaksinasi Covid-19 dapat memutus mata rantai dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Maka dari itu, menurut Wakapolri, perlu kolaborasi dari pemerintah dan para mahasiswa.
"Mudah-mudahan dengan semangat bersama bisa ditangani. Di sini banyak adik-adik mahasiswa, maka kami minta untuk turut serta mengedukasi masyarakat," ungkap Wakapolri.
Menurutnya, banyak warga yang tidak mau divaksinasi karena tidak percaya akibat dari isu hoaks. "Ada yang bilang corona konspirasi, tidak mau pakai masker. Padahal kalau kita disiplin, corona akan jauh dari kita," tegas Wakapolri.
Wakapolri juga mewanti-wanti kepada masyarakat yang telah divaksinasi agar tidak takabur. Sebab, mereka yang telah divaksin juga wajib menerapkan 5M.
"Jangan euforia setelah divaksin dan tetap menerapkan 5M, gunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan lainnya. Tentu ini ada peran dari Universitas, adik-adik mahasiswa kita libatkan sebagai vaksinator-vaksinator dan Ketua BEM," jelasnya.
Wakapolri meminta bantuan ribuan mahasiswa di Riau untuk kampanye 5M dan vaksinasi Covid-19 agar pandemi segera berakhir. Bukan tanpa sebab, ribuan mahasiswa sangat berpengaruh dengan kemajuan bangsa dan negara serta pemulihan ekonomi.
"Kalau 10 ribu mahasiswa menyampaikan itu semuakan bisa. Presma bisa menyampaikan kepada masyarakat untuk vaksinasi. Makin cepat kita tangani ini makin cepat kita bisa pulihkan ekonomi masyarakat Riau," tegasnya.
Sementara itu, Rektor Unilak Junaidi juga menyampaikan kunjungan Wakapolri ke Kampus Unilak untuk melihat kegiatan vaksinasi yang diberikan kepada mahasiswa.
"Ada 1.500 kuota vaksin yang diberikan Gubernur Riau Syamsuar untuk Unilak. Hari ini, kita jalani 500 kuota. Lalu sisanya akan berlangsung selama 2 hari ke depan hingga Kamis," jelas Rektor Unilak.
Rektor Unilak juga mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19 di Pekanbaru. Dia juga mengerahkan para mahasiswa dan dosen untuk mengampanyekan vaksinasi Covid-19 demi menuju herd immunity.
"Untuk mendapatkan kekebalan tubuh atau herd immunity, seluruh mahasiswa harus divaksin. Saya akan mendukung program pemerintah dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Vaksinasi juga diikuti oleh masyarakat sekitar Rumbai, dan juga dari kawan kawan disabilitas," pungkasnya.
(fa/bq/hy)