Tribratanews.polri.go.id - Ternate. Kapolda Malut, Irjen. Pol. Midi Siswoko terima kunjungan manajemen PT. Pupuk Indonesia untuk membahas berbagai isu terkait pertanian di wilayah Malut, terutama dalam pengembangan sektor pertanian.
Direktur SDM PT. Pupuk Indonesia, Tina Kemala Intan mengatakan, meskipun PT. Pupuk Indonesia menggunakan beragam jenis pupuk, lebih cenderung menggunakan pupuk kimia dalam operasional pada, Sabtu (16/12/23).
Ia menegaskan tanggung jawabnya dalam mengelola pasokan pupuk di beberapa wilayah, terutama di Malut yang mengalami kekurangan pasokan.
Baca Juga: Polri Tegaskan Komitmen Netral dalam Pemilu 2024
"Tak hanya menyediakan subsidi bagi tanaman pokok, PT. Pupuk Indonesia juga menawarkan layanan uji tanah gratis untuk petani guna memastikan kualitas tanah yang akan digunakan dalam bercocok tanam," ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Kapolda menggarisbawahi dampak negatif El Nino terhadap produksi pertanian, khususnya bagi petani di Maluku Utara yang mengalami inflasi tinggi akibat ketergantungan pada impor buah dan sayuran dari daerah lain.
Lebih lanjut, ia mendorong untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penanaman serta menjaga kualitas tanah guna mendukung pertanian yang berkelanjutan.
Sebelumnya, Dinas Pertanian (Distan) Kota Ternate mengakui, petani saat ini membutuhkan ketersediaan pupuk organik untuk pengembangan berbagai potensi hasil pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Kota Ternate, Thamrin Marsaoly mengatakan, masalah yang disampaikan warga adalah pupuk yang tidak maksimal, karena distribusi pupuk dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah ke Dinas Pertanian Kota Ternate tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, misalnya yang dibutuhkan hortikultura, yang diberikan pemerintah pusat adalah pupuk organik.
Karena hal itu, pihaknya akan sampaikan ke Kementerian agar program proyek APBN harus sesuai dengan kebutuhan, sebab, distribusi pupuk sampai akhir tahun ini masih menumpuk, karena tidak dipakai.
Selain itu, biaya operasional penyuluh selama ini diberikan tidak terlalu besar, padahal di Pulau Jawa Kementerian berikan cukup besar, sehingga dirinya meminta anggota DPR-RI agar dapat menyampaikan ke Kementerian Pertanian bahwa jangan terlalu terfokus di Jawa, tetapi juga di Provinsi Maluku Utara khususnya Kota Ternate.
(sy/pr/nm)