Tribratanews.polri.go.id - Maluku. Polda Maluku, menegaskan pentingnya pendekatan budaya dalam memperkuat keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya di wilayah kepulauan seperti Maluku Tenggara.
“Budaya bukan hanya simbol tradisi, tetapi juga strategi efektif dalam memperkuat wawasan kebangsaan dan menjaga stabilitas daerah,” ujar, Kapolda Maluku, Irjen. Pol. Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si., dilansir dari laman antaranews, Selasa (13/5/25).
Saat menghadiri kegiatan Pentas Budaya Pembinaan Kamtibmas dan Penguatan Wawasan Kebangsaan, yang digelar di Landmark Kota Langgur.
Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara itu dihadiri oleh jajaran Forkopimda Provinsi Maluku, termasuk Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, Ketua DPRD Maluku, Wakajati, Kabinda, serta tokoh agama, adat, dan masyarakat setempat.
Kegiatan dibuka dengan Tarian Kipas sebagai penghormatan adat, lalu dilanjutkan dengan sendratari Larvul Ngabal yang menampilkan nilai-nilai luhur budaya Kei sebagai fondasi hidup masyarakat Maluku Tenggara.
Kapolda Maluku, mengapresiasi Pemda Maluku Tenggara yang telah memadukan pendekatan budaya dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat.
"Ini bukan sekadar acara seremonial. Ini adalah langkah strategis untuk memperkuat jalinan sosial dan semangat kebangsaan di tengah masyarakat yang majemuk. Budaya bisa menjadi kekuatan utama dalam merawat persatuan," ujarnya.
Ia juga menekankan perlunya menghapus stigma konflik yang masih melekat di beberapa wilayah di Maluku.
Menurutnya, narasi-narasi positif, rekonsiliasi, dan cinta Tanah Air harus terus dikedepankan sebagai upaya membangun citra damai dan terbuka.
"Saya merasakan sambutan luar biasa dari masyarakat di Langgur. Ini bukti nyata bahwa semangat kebangsaan dan kolaborasi antarelemen masih sangat kuat di sini," jelasnya.
Selanjutnya ia juga berharap kegiatan serupa bisa menjadi role model bagi daerah lain di Maluku dalam membangun keamanan berbasis nilai-nilai lokal. Dengan menjadikan budaya sebagai jembatan komunikasi sosial, ia percaya ketahanan masyarakat akan semakin kokoh.
Pentas budaya ini menjadi simbol kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menciptakan ruang aman dan harmonis, sekaligus meneguhkan identitas bangsa dari Timur Indonesia.
(fa/hn/rs)