Tribratanews.polri.go.id – Jakarta. Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan pemanfaatan sampah untuk pembangunan fasilitas umum merupakan upaya pembangunan ramah lingkungan yang turut menyelamatkan hutan.
“Mengubah masalah sampah menjadi berkah, dan mengubah niat membangun menjadi aksi nyata menyelamatkan hutan,” ujar Menhut, Senin (15/9/2025).
Adapun salah satu contoh pemanfaatan sampah menjadi sebuah bangunan atau fasilitas umum adalah Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim di Peacesantren Welas Asih, Garut, Jawa Barat, yang dibangun dengan menggunakan 12 ton limbah plastik dan menyelamatkan 8.000 pohon.
Ia mengaku kagum dengan pemanfaatan sampah plastik oleh Peacesantren yang didirikan Irfan Amalee pada tahun 2021 ini.
“Saya mendapat informasi bahwa masjid kembar ini akan dibangun menggunakan 12 ton sampah plastik. Angka ini sendiri sudah sangat mengagumkan, tapi, yang membuat saya sebagai Menteri Kehutanan tergerak adalah pemanfaatan 12 ton sampah plastik ini diperkirakan setara dengan menyelamatkan 8.000 batang pohon dari penebangan," jelas Menhut.
Pembangunan masjid ini sendiri mengusung konsep ramah lingkungan dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari limbah organik dan anorganik.
Selain 12 ton limbah plastik, pembangunan masjid ini juga disebut turut memanfaatkan dan menggunakan sebanyak 24 ton gabah padi.
Menhut Raja Antoni pun berharap masjid kembar ini menjadi inspirasi bagi pembangunan masjid maupun bangunan publik lain, sehingga masalah sampah dapat serta niat membangun menjadi aksi menyelamatkan hutan.
“Saya berharap, Masjid Kembar Ar-Rahman dan Ar-Rahim ini akan menjadi contoh, sebuah purwarupa yang menginspirasi pembangunan masjid-masjid lain, gereja, pura, wihara, dan bangunan publik lainnya di seluruh Indonesia untuk mengadopsi prinsip yang sama,” harap Menhut.
(ndt/hn/rs)