Tribratanews.polri.go.id - Bali. Pemerintah Desa Penyaringan bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jembrana resmi meluncurkan Program Desa Cantik (Cinta Statistik) Tahun 2025, di Gedung Serbaguna Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo. Rabu (14/5/25)
Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K., turut hadir dalam kegiatan tersebut, menegaskan dukungan penuh jajaran kepolisian terhadap program yang memperkuat pembangunan desa berbasis data.
Mungusung tema “Subak Tangguh, Data Terkelola, Desa Penyaringan Wujudkan Ketahanan dan Kedaulatan Pangan”, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat.
kegiatan ini dihadiri juga oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Anggota DPD RI Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna, Anggota DPRD Provinsi Bali I Kade Darma Susila, serta Kepala BPS Provinsi Bali Agus Gede Hendrayana Hermawan.
Kepala BPS Jembrana, Rocky Gunung Hasudungan, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mendorong pengelolaan data yang partisipatif dan berkelanjutan di tingkat desa. “Kami ingin desa menjadi subjek pembangunan, bukan hanya objek. Mendoyo yang kaya akan pertanian harus punya basis data yang kuat,” katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bali menyoroti pentingnya integritas data dalam proses perencanaan pembangunan dengan data, desa bisa menata masa depan. Ini kunci untuk mewujudkan kedaulatan pangan.”
Anggota DPD RI Arya Wedakarna pun tak ketinggalan memberikan dukungan. Ia menyebut Desa Penyaringan memiliki potensi besar untuk dijadikan model pembangunan nasional, termasuk untuk sektor perumahan rakyat dan pertanian terpadu.
Bupati Jembrana dalam sambutannya mengapresiasi semangat gotong royong dalam program ini. Ia berharap keberhasilan Jembrana menyabet gelar Desa Cantik terbaik nasional selama tiga tahun berturut-turut bisa dilanjutkan oleh Desa Penyaringan.
Prosesi peresmian ditandai dengan penandatanganan piagam dukungan oleh Bupati Jembrana, serta ditutup dengan sesi ramah tamah dan dialog bersama para tokoh adat, subak, serta kelompok tani.
(pt/hn/rs)