Cegah Penularan Penyakit Lewat Barang Bawaan, Barantin Perkuat Pengawasan Jelang Natal-Tahun Baru

24 December 2025 - 09:30 WIB
Antara

Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Badan Karantina Indonesia (Barantin) melakukan penguatan koordinasi lintas sektor menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) guna kesiapsiagaan dan pencegahan terhadap penularan penyakit yang dapat terjadi melalui barang bawaan di kawasan perairan Jakarta dan bandar udara (bandara).

Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean mengatakan, pihaknya melakukan patroli dibeberapa titik seperti di perairan pesisir dan pelabuhan barang diJakarta untuk mencegah penyebaran penyakit selama periode pergerakan masyarakat khususnya di momen libur Nataru.

Sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia, tambahnya, kawasan Perairan Tanjung Priok dan Marunda memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi dengan banyaknya dermaga, termasuk terminal khusus (Tersus) dan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).

"Kita ingin pergerakan masyarakat lancar, aman, dan tidak menjadi media penyebaran penyakit," tegas Kepala Barantin, Selasa (23/12/2025). Ia menegaskan, patroli dan juga koordinasi ini bertujuan mengantisipasi potensi masuk dan keluarnya komoditas berisiko membawa penyakit.

Patroli difokuskan pada tiga hingga empat titik pelabuhan antar area atau antar pulau, bukan pelabuhan internasional.

Menurut Kepala Barantin, seluruh pegawai karantina di Indonesia akan berjaga di lapangan selama 24 jam untuk membantu masyarakat yang melakukan perjalanan mudik maupun liburan.

Ia mengungkapkan, masih banyak masyarakat yang belum memahami bahwa barang tertentu, termasuk hewan dan produk hewani, berpotensi menjadi media penularan penyakit jika tidak dilengkapi dokumen karantina.

Ia mencontohkan larangan membawa daging dari daerah yang belum bebas penyakit ke wilayah yang sudah bebas penyakit, seperti dari Pulau Jawa ke Nusa Tenggara Timur atau Nusa Tenggara Barat.

Selain itu, hewan peliharaan seperti kucing dan anjing wajib dilengkapi sertifikat vaksinasi, terutama rabies. "Kami minta masyarakat lengkapi dokumennya. Sistem karantina sekarang sudah digital, hitungan menit sertifikat bisa keluar," kata Kepala Barantin.

Badan Karantina Indonesia juga mengedukasi masyarakat dan pelaku usaha di pelabuhan agar semakin patuh terhadap aturan karantina. Ia menyatakan, peran karantina tidak hanya sebagai penjaga perbatasan (border protection), tetapi juga sebagai instrumen ekonomi yang mendukung daya saing dan akseptabilitas produk unggulan ekspor Indonesia di pasar internasional.

Selain di pelabuhan, Kepala Barantin juga meninjau Posko Terpadu Nataru serta area layanan Customer Service di terminal keberangkatan Bandara Halim Perdanakusuma guna memastikan kesiapan petugas, sarana prasarana, serta pelayanan informasi kepada masyarakat berjalan optimal selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

"Dengan sinergi yang kuat dan kesiapsiagaan bersama, Barantin berkomitmen memastikan pelayanan karantina tetap berjalan optimal selama periode Nataru demi melindungi sumber daya hayati nasional dan kepentingan masyarakat," ujar Sahat.


(ndt/hn/rs)

Share this post

Sign in to leave a comment