Tribratanews.polri.go.id - Labuan Bajo. Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen. Pol. Krishna Murti menyatakan bahwa Indonesia mengusulkan Labuan Bajo Declaration sebagai pola hubungan keterkaitan antarnegara ASEAN. Deklarasi yang dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo bertujuan untuk kerja sama pertukaran informasi yang dibutuhkan dalam penanganan perkara.
“Nah yang menarik dalam Labuan Bajo Declaration yang kami siapkan ini dan besok dibawa Kapolri ini kaitannya dengan kejahatan domestik seperti pemerkosaan. Itu kan bukan transnasional crime, tapi kalau tersangkanya melarikan diri ke luar negeri, dalam Labuan Bajo Declaration kita kerja sama melakukan penangkapan tersangka yang melarikan diri ke luar negeri,” jelas Kadiv Hubinter yang juga selaku Wakil Ketua Pelaksana ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crime (AMMTC) ke-17, Minggu (20/8/23).
Sebelum dilakukan Labuan Bajo Declaration tersebut, Kadiv Hubinter menjelaskan, hari ini telah dilakukan Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC) yang dipimpin Kabareskrim Polri Komjen. Pol. Wahyu Widada. Dalam SOMTC, pertemuan antarkepala penegak hukum kepolisian seluruh negara ASEAN dimatangkan hal-hal yang akan dideklarasikan besok.
Lebih lanjut Kadiv Hubinter menerangkan, beberapa isu utama yang masuk dalam deklarasi adalah mengenai penanganan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), penyelundupan manusia, radikalisme, perdagangan satwa langka, perusakan hutan, terorisme, dan kejahatan transnasional lainnya.
“Khusus TPPO sudah ada bahasan sebanyak lima kali dan hari ini dimatangkan dan alhamdulillah sudah disepakati untuk ditanggulangi bersama,” ungkap Kadiv Hubinter sekaligus Sekretaris SOMTC dan AMMTC itu.
Baca Juga: Kapolri: AMMTC Ke-17 Momentum Promosi Wisata Labuan Bajo ke Tingkat Dunia
Menurut Kadiv Hubinter, AMMTC sangat berarti untuk peningkatan penanganan kejahatan di negara ASEAN ke depannya. Tak hanya itu, penyelenggaraannya di Labuan Bajo sendiri memberikan arti bagi Indonesia, khususnya masyarakat lokal.
Dibeberkan jenderal bintang dua tersebut, awalnya AMMTC dijadwalkan terselenggara di Bali. Namun, Jenderal Sigit meminta untuk dipindahkan ke Labuan Bajo, mengingat penyelenggaraan KTT ASEAN Summit berlangsung di destinasi premium tersebut, juga diharapkan dapat membangkitkan wisata dan ekonomi lokal.
“Kalau deklarasi disepakati, maka akan ada Labuan Bajo Declaration yang menjadi pertama kali mengikat negara-negara 20 bahkan 30 tahun ke depan,” ujarnya.
Sebagai informasi AMMTC ke-17 dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) secara daring dan dipimpin langsung Kapolri Jenderal Sigit selaku Ketua AMMTC 2023. Kegiatan ini digelar pada 20-23 Agustus 2023.
Sebanyak 10 menteri dari negara sahabat di kawasan ASEAN akan mengikuti kegiatan AMMTC. Pada saat kedatangan, akan dilakukan Welcome Cocktail and Toast AMMTC di atas kapal Phinisi Lako Sae.
(ay/hn/nm)