Tribratanews.polri.go.id - Indramayu. Satreskrim Polres Indramayu, melakukan autopsi terhadap jenazah Kartini, salah seorang warga Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang diduga menjadi korban malapraktik saat menjalani persalinan di RSUD Pantura MA Sentot Patrol, Kabupaten Indramayu.
Autopsi tersebut dilakukan di tempat pemakaman umum Kertawinangun, tempat Kartini dan anaknya dikebumikan.
Autopsi oleh dokter forensik Biddokes Polda Jawa Barat itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penyelidikan petugas kepolisian.
"Hari ini kami melaksanakan ekshumasi dan autopsi terhadap ibu dan anak yang meninggal pada beberapa pekan yang lalu di Rumah Sakit Sentot," jelas Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, dilansir dari beritasatu, Selasa (2/1/24).
Baca Juga: Arus Balik Nataru 2023, 34.896 Kendaraan Masuk Jakarta via Tol Cikampek Utama
AKP Hillal Adi Imawan, menambahkan, autopsi tersebut tidak hanya dilakukan kepada Kartini, tetapi juga anaknya.
"Autopsi ini kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan kita dalam tahap penyelidikan, keduanya kami lakukan autopsi, ibu dan anaknya," tambahnya.
Dugaan kasus malapraktik yang dilakukan oleh RSUD Pantura MA Sentot Patrol, Kabupaten Indramayu itu mendapatkan atensi dari Ditkrimsus Polda Jawa Barat.
"Autopsi di pemakaman Kertawinangun yang dilakukan oleh dokter forensik Biddokes Polda Jabar. Hari ini juga kami kedatangan tim Direktorat Kriminal Khusus Polda Jabar yang melakukan atensi penanganan yang sedang kami tangani. Kasus ini tetap kami yang tangani tetapi diatensi oleh Polda Jabar," tuturnya.
Hingga saat ini, Satreskrim Polres Indramayu telah memeriksa enam saksi. Pihaknya pun telah melakukan pemanggilan kepada pihak Rumah Sakit Namun, pihak rumah sakit meminta dijadwalkan ulang pada pemanggilan pertamanya.
"Kami telah melakukan pemanggilan terhadap pihak Rumah Sakit Sentot pada minggu kemarin, tetapi pihak rumah sakit meminta dijadwalkan ulang pada minggu depan," ungkapnya.
Diketahui, dugaan malapraktik yang terjadi di RSUD Pantura MA Sentot, terjadi pada Selasa (19/12/23) malam, yang viral di media sosial.
Video berdurasi 21 menit 16 detik tersebut, memperlihatkan seorang bayi meninggal setelah dilahirkan oleh seorang ibu asal Desa Kertawinangun. Nahasnya, tak lama berselang, sang ibu pun turut meninggal.
(ek/pr/nm)