Tribratanews.polri.go.id - Labuan Bajo. 91 Command Center yang menjadi pusat pemantauan situasi selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Asisten Operasional Kapolri, Irjen. Pol. Agung Setya Effendi, menjelaskan bahwa ada beberapa situasi iklim yang diantisipasi. Hal itu akan terus dipantau melakui 91 Command Center yang datanya langsung dari BMKG dan BPBD.
Baca Juga: Kompolnas Apresiasi Operasi Ketupat 2023
“Ini yang kita pantau ada informasi tentang gempa, dan ada informasi tentang tinggi gelombang, ada juga informasi tentang tingkat panas, daerah mana yang panasnya meningkat bisa kita pantau. Demikian juga curah hujan dan cuaca yang ekstrim, termasuk arah angin,” ujarnya di Labuan Bajo, Jumat (5/5/23).
Ia menerangkan, persiapan pengamanan KTT ASEAN semakin dimatangkan dan disosialisasikan kepada masyarakat. Salah satu hal yang sangat dibutuhkan dari masyarakat terkait dengan koordinasi pengawasan terhadap hewan ternak. Tak dipungkiri, pada hari biasanya, banyak hewan ternak yang dilepas begitu saja berlalu-lalang.
“Ini anggota melaporkan melalui video tentang pembuatan kandang, di mana hewan ternak ini selama penyelenggaraan ditaruh di kandang ini,” jelasnya.
(ay/hn/um)