Tribratanews.polri.go.id – Jambi. Dirlantas Polda Jambi, Kombes. Pol. Dhafi, S.I.K., M.Si., meminta agar para sopir truk angkutan batubara tidak arogan, dan harus mengalah saat melintas di jalan umum.
Hal tersebut di ungkapkan saat pasca adanya keributan antara pedagang dengan sopir truk angkutan batubara di kawasan Pondok Meja, Pal 11, Muaro Jambi, beberapa hari lalu.
"Ya sopir ini harus mengalah, karena mereka yang menggunakan jalan umum," jelasnya, seperti yang dilansir Tribunnews, Minggu (21/05/2023).
Ia mengungkapkan jika peristiwa tersebut masih terus terjadi, hingga menimbulkan konflik di masyarakat, pihaknya dengan tegas akan kembali menutup atau menghentikan transportasi angkutan truk batubara.
Baca Juga: Polri Panggil Penjual Tiket Coldplay Terkait Dugaan Penipuan, Ini Alasannya
"Kalau masih tidak mengalah, maka kita akan setop lagi, karena jangan sampai mereka ini justru mengganggu pengguna jalan umum lainnya," ujarnya.
Pada berita sebelumnya, Dauz, warga sekitar saat dikonfirmasi menyebut bahwa terjadi percekcokan antara sejumlah pedagang dengan sopir angkutan batubara. Para pedagang yang berjualan seperti nasi padang, pecel lele kesal lantaran batubara yang kerap parkir dibahu jalan tepat didepan warung-warung jualan mereka.
"Yang marah itu warga sini, ada pedagang pecel lele, nasi padang dan yang jualan lainnya. kronologis kejadian itu saat magrib itu mobil BB sudah mulai keluar. Kadang parkir di bahu jalan depan tempat jualannya," ujarnya.
Dauz mengungkapkan bahwa dengan kondisi angkutan batubara yang kerap parkir di tempat jualan pedagang, memberikan dampak menurunnya omzet pedagang. Disisi lain, Dauz yang tinggal di daerah tersebut, juga mengungkapkan bahwa gesekan-gesekan di lapangan bukan hanya sekali dua kali.
"Ini kan otomatis konsumen tidak mau ke tempatnya karena parkiran mau masuk tertutup. Jadi mereka marah mengusir sopir suruh cari tempat kantong parkir yang disediakan," ujarnya.
(fa/hn/um)