Tribratanews.polri.go.id - Sumsel. Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Menjaga Kerukunan Umat Beragama: Tantangan dan Solusi di Era Modern”. Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Selatan, KH Hendra Zainuddin Al Qodiri, hadir sebagai narasumber utama dalam upaya memperkuat harmoni sosial di tengah keberagaman masyarakat.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Direktorat Intelkam Polda Sumsel, bersama Aliansi Pemuda Lintas Agama Sumsel, dan berlangsung di Hotel Batiqa Palembang.
Acara ini menjadi wadah penting untuk membahas upaya menjaga kerukunan umat beragama di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi informasi yang tak jarang memperuncing perbedaan identitas.
Menyadari hal itu, para tokoh agama dan pemuda lintas iman diundang untuk duduk bersama, berdialog, dan menyatukan persepsi demi membangun Sumatera Selatan yang damai.
Dalam pemaparannya, KH Hendra Zainuddin Al Qodiri menegaskan bahwa menjaga kerukunan antarumat beragama bukan hanya tugas satu golongan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
“Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah adalah tiga pilar yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan masyarakat kita. Sebagai umat Islam, kita tentu menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah. Namun, tidak boleh bersifat eksklusif. Kita juga harus sadar bahwa kita adalah bagian dari bangsa Indonesia yang plural, di mana ukhuwah wathaniyah harus dijaga. Lebih luas lagi, ukhuwah basyariyah menuntut kita untuk melihat sesama manusia sebagai saudara dalam kemanusiaan,” jelasnya, dilansir dari laman lintaslampung, Sabtu (19/4/25).
Menurutnya, Sumatera Selatan memiliki kekayaan budaya dan etnis yang menjadi potensi besar apabila dirawat dan dijaga dengan semangat persaudaraan. Ia mengingatkan bahwa potensi konflik horizontal bisa muncul apabila kerukunan dibiarkan tanpa upaya konkret untuk menjaganya.
Sementara itu, Kasubdit 3 Ditintelkam Polda Sumsel, AKBP Sukaminto, menyampaikan bahwa FGD ini digelar sebagai bentuk kepedulian Polda terhadap keberagaman dan toleransi antarumat beragama di Sumsel.
“Kegiatan ini menjadi sarana silaturahmi antar tokoh pemuda lintas agama di Sumatera Selatan. Kami ingin mempererat ikatan kebangsaan dan memberikan ruang bagi dialog yang konstruktif. Sebagai aparat, kami tidak hanya bertugas menjaga keamanan secara fisik, tetapi juga turut menjaga stabilitas sosial dan kebersamaan di tengah masyarakat.” ujar, AKBP Sukaminto.
Dalam keterangannya, ia menambahkan bahwa peran generasi muda sangat penting dalam merawat kerukunan umat beragama. Dengan tantangan era digital yang kerap menghadirkan provokasi dan ujaran kebencian di media sosial, perlu ada literasi digital dan pemahaman multikultural yang kuat.
“Anak muda hari ini adalah pemimpin masa depan. Kalau sejak dini mereka sudah dibekali dengan nilai toleransi dan kebangsaan, kita bisa berharap Sumatera Selatan akan tetap menjadi tanah yang damai dan rukun,” jelasnya.
Dari kegiatan ini, diharapkan lahir berbagai inisiatif lintas agama yang bisa menjadi contoh positif di tengah masyarakat. Sumatera Selatan, sebagai miniatur Indonesia, dinilai mampu menjadi model toleransi beragama jika semua pihak terlibat aktif dalam merawat nilai-nilai persaudaraan.
Dengan semangat kolaborasi dan saling menghargai, Sumsel ingin menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang bisa menyatukan.
(fa/hn/nm)
Polisi Gelar FGD Jaga Kerukunan Umat Beragama di Sumsel
19 April 2025 - 20:14
WIB
in
Nasional
Sign in to leave a comment